Sell in May and Go Away merupakan salah satu strategi investasi saham yang didasarkan pada teori bahwa periode dari November ke April memiliki pertumbuhan saham yang di atas rata-rata ketimbang bulan-bulan yang lain. Kerap juga disebut sebagai indikator Halloween. Nampaknya alasan kuat di balik strategi tersebut semata-mata alasan probabilitas, dimana potensi untuk mendapatkan profit pada rentang November ke April itu lebih besar ketimbang Mei ke Oktober. Secara kebetulan, rata-rata titik terendah IHSG biasanya berada di bulan September-Oktober, sehingga rally bisa dimulai di bulan November atau sesudahnya.
Kalau sudah berbicara tentang rentang waktu, kita tak lagi berbicara soal mitos atau fakta, melainkan probabilitas. Dengan gambaran strategi yang demikian, kita bisa memahami betapa orang-orang di luar sana memburu strategi investasi hingga membahasnya ke rentang bulan-bulan tertentu. Sell In May and Go Away jelas merupakan saran untuk melepaskan saham di bulan Mei dan masuk kembali di bulan November nanti. Kita akan bahas sedikit soal ini.
Kalau sudah berbicara tentang rentang waktu, kita tak lagi berbicara soal mitos atau fakta, melainkan probabilitas. Dengan gambaran strategi yang demikian, kita bisa memahami betapa orang-orang di luar sana memburu strategi investasi hingga membahasnya ke rentang bulan-bulan tertentu. Sell In May and Go Away jelas merupakan saran untuk melepaskan saham di bulan Mei dan masuk kembali di bulan November nanti. Kita akan bahas sedikit soal ini.