Jika ditanya, lebih berani mana, menangkap pisau jatuh atau menangkap pisau terbang, kemungkinan besar jawabannya adalah menangkap pisau jatuh. Logikanya risk sudah lebih kecil ketimbang reward. Risk itu di bawah, sedangkan reward itu di atas. Semakin turun harga saham, maka semakin kecil resikonya, sedangkan semakin naik harga saham, maka semakin kecil rewardnya. Apakah cara ini salah? Tidak salah, tapi yang mungkin dipertanyakan itu apakah saham yang turun tajam itu benar-benar sudah membentur supportnya sampai-sampai trader yakin bahwa resikonya sudah lebih kecil? Atau justru penurunan tersebut merupakan bagian dari perjalanan menuju support yang lebih ekstrim lagi? Kita paham bahwa trader hendak menangkap momentum rebound KALAU prediksi supportnya tepat. Bagaimana kalau ternyata prediksinya salah? Ya tinggal cutloss saja, gampang kan? Hmm.. tidak segampang itu, karena ketika seorang trader yakin bahwa saham yang dibelinya itu sudah sangat 'murah' dan resikonya sudah sangat kecil, biasanya ia akan memilih untuk tetap memegang sampai muncul momentum rebound yang diharap-harapkannya itu. Alih-alih jual rugi, yang terjadi biasanya trader justru menambah posisi (average down).
Seberapa penting menangkap pisau jatuh ini dilakukan? Saya mengibaratkan aksi ini lebih kepada pamer atau uji nyali. Tidak ada urgensi di situ. Artinya kalaupun tidak dilakukan, ya tidak apa-apa. Tidak ada yang salah jika lebih memilih untuk menunggu saham tersebut membentuk konfirmasi rebound yang valid lebih dulu sebelum memutuskan untuk beli. Dalam kondisi pasar bullish, sebaiknya jauhi saham-saham dengan gerakan pisau jatuh. Lha pasar bullish, kok dia malah ambruk? Berbeda dengan kondisi bearish, dimana harga saham-saham memang turun serempak. sehingga ada peluang untuk berhasil menangkap pisau jatuh sambil tetap menjaga ratio modal tetap aman. Sulit, sudah pasti karena tidak ada yang benar-benar tahu apakah besok harga benar-benar rebound atau malah tambah ambruk lagi.
Lakukan trading dengan akal sehat, bukan dengan emosi, apalagi ikut-ikutan buat sekedar coba-coba ataupun uji nyali. Banyak contoh dimana pasar mengecoh mata trader dengan aksi guyuran di satu saham sementara terjadi akumulasi besar-besaran di saham yang lain. Alhasil, saham yang turun akan makin turun, sedangkan yang naik akan makin naik. Protes, kecewa, dan geram tidak ada gunanya. Pasar tidak bisa disalahkan, pun tidak bisa dituntut.
Baik saham yang akan rebound maupun yang akan ambruk tetap ada dasar logikanya. Jika kamu tidak menemukan dasar logikanya dan mengambil posisi semata-mata karena percaya analisa grafik, maka bisa dikatakan kamu menempatkan posisimu pada tempat yang sulit. Tehnik menangkap pisau jatuh adalah tehnik yang paling sering membuat trader merugi besar, tapi justru menjadi tehnik yang paling banyak dilakukan oleh para pemain baru. Aneh, kan? Kenapa bisa begitu? Ya seperti saya jelaskan di atas, mereka melihatnya melulu soal risk dan reward, padahal supportnya tidak tahu dimana. Cari mati memang, tapi itulah tantangannya. Lho, milih tantangannya kok yang begitu? (Baca juga : Kenapa Harus Yang Uptrend?)
"Bermainlah di permainan yang kamu yakin bisa menang. Jangan bermain di permainan yang kamu kemungkinan besar akan kalah."
Post a Comment