IHSG ternyata terkoreksi lebih awal. Pergerakan ini sebenarnya di luar ekspektasi semula. Alih-alih masuk ke dalam situasi yang meragukan, pasar justru memilih untuk bergerak ke arah yang lebih aman. Kenapa penurunan ini disebut aman? Karena ini cara pasar menghindari situasi yang meragukan. Dengan kata lain, keluar dari situasi yang meragukan ini, pasar ingin menegaskan bahwa arah pergerakan ke depannya lebih jelas, lebih valid, dan lebih yakin. Semoga. Secara teknikal akan dijelaskan di bawah ini.
Dari gambar di atas terlihat bahwa IHSG masuk subwave 2 dari wave 3 minor dari wave V mayor. Subwave 2 ini bergerak turun dengan pola zigzag a-b-c. Kalau ditulis dengan bahasa Elliot Wave yang baku, IHSG saat ini berada di Minor Wave c of Intermediate Wave (2) of Primary Wave ((3)) of Cycle Wave V. Terlihat bahwa wave c ini terlalu panjang, sehingga berpotensi overshoot dan rebound. Titik support ideal berada pada titik tak jauh dari harga penutupan saat ini, yaitu 5155 (fibonacci 38,2%). Memang masih ada titik 5126 (fibonacci 50%) dan 5097 (fibonacci 61.8%), tapi melihat pola penurunannya yang sedemikian, saya lebih cenderung memilih support pada fibonacci 38,2%. Kondisi seperti ini berpotensi menghasilkan rebound dengan target yang cukup lumayan yaitu berkisar 5428-5542. Jadi berdasarkan grafik ini, maka koreksi ini akan menjadi ajang akumulasi saham ketimbang distribusi.
Situasi politik yang agak memanas belakangan ini akibat adanya perbedaan pendapat antara Presiden Joko Widodo dengan KPK soal figur calon Kapolri Komisari Jenderal Budi Gunawan tidak menjadi perhitungan buat memprediksi pasar. Selama kondisi iklim investasi tetap dijaga sekondusif mungkin, maka situasi politik seperti ini tak perlu difikirkan. Lagipula, dalam membaca teknikal, saya memang tak pernah memasukkan faktor-faktor politik ke dalamnya. Selain mempersulit, juga membuat penilaian teknikal menjadi bias.
Di grafik di atas ini yang kudu dicermati di sini adalah bahwa pada saat IHSG rebound dari titik terendah yang lalu, ternyata asing hanya mencatatkan beli bersih yang sangat kecil dan lebih banyak mencatatkan jual bersih. Ini yang saya sebut pada tulisan minggu lalu bahwa para banteng masih di kandang. Posisi sekarang ini menunjukkan adanya divergensi positif. Secara kasar mata, ini sinyal bull. Seminggu terakhir ini memang terlihat aksi jual bersih oleh asing, tapi volume puncaknya masih jauh lebih rendah daripada tanggal 16 Desember 2014 silam. Juga periode penurunannya dinilai agak lambat sehingga beruang bisa kehabisan momentum di sini. Mau prediksi IHSG akan ambruk parah, silahkan saja, tapi saya belum melihat tanda-tanda demikian, setidaknya untuk jarak dekat sekarang ini. Disclaimer on. Salam trader!
Post a Comment