Saban harinya kita selalu menemukan saham-saham yang naik dan turun tanpa kita benar-benar tahu alasan terjadinya pergerakan itu. Kita dibuat terheran-heran dan takjub. Kenaikan harga mulai dari yang biasa-biasa saja sampai dengan yang spektakuler membuat kita takjub sekaligus cemburu atas keberuntungan orang lain yang kebetulan memegang saham tersebut. Sebaliknya keruntuhan harga mulai dari yang kecil sampai dengan yang menggegerkan membuat kita bersimpati terhadap mereka yang rugi, sekaligus bersyukur karena kita tidak sedang memegang saham itu. Saham-saham yang mencetak gain pada hari itu seperti bintang-bintang di langit, tak peduli apakah ia saham gorengan atau tidak. Apa rupanya rahasia di balik gemerlapnya bintang-bintang itu?
Pelaku pasar memang tak peduli apakah ia saham gorengan atau tidak. Awalnya itu karena mengejar gain dan harganya terjangkau, tidak lebih tidak kurang. Bukan karena gorengan, maka ia diakui profesional. Tidak ada hubungannya itu. Justru banyak amatiran yang nyemplung ke saham gorengan karena ingin dianggap hebat, padahal ia memilih saham tersebut hanya karena harganya yang terjangkau. Maka dengan sendirinya keyakinan bahwa profesionalitas dibuktikan melalui saham-saham gorengan adalah kurang tepat, karena yang sebenarnya semua saham itu punya kedudukan yang sama. Tak ada saham yang lebih hebat ketimbang saham yang lain. Saat berhadapan dengan analisis fundamental dan teknikal, semua saham itu sama seperti pesakitan yang sedang menunggu dijatuhi vonis bersalah atau tidak oleh hakim pengadilan (baca : investor). Ini bukan soal persentase saham mana yang naik lebih banyak, melainkan kemampuan dalam meraih profit secara konsisten. Mungkin satu waktu kita bisa menghasilkan 30% sebulan, tapi di waktu yang lain kita justru merugi -15% sebulan. Itu namanya tidak konsisten. Dan untuk menemukan sebuah metode yang bisa memberikan hasil yang konsisten, itu butuh waktu yang tak sebentar.
Saham-saham yang sedang terbang itu seperti bintang-bintang di langit. Banyak orang yang terlalu silau akan cahayanya, tanpa pernah mencari tahu alasan saham-saham tersebut menjadi pilihan pasar. Pastinya semua juga tahu, alasan utamanya selalu saja FA dan TA, tapi entah kenapa mereka selalu mencari-cari alasan lain. Ya bandar lah, ya politik lah, ya aksi ini lah, ya konsensus lah, dan sebagainya, padahal ujung-ujungnya balik lagi ke FA dan TA, FA dan TA, FA dan TA, itu ke itu lagi sampai kiamat. Lantas apa yang istimewa dari FA dan TA itu? Keistimewaannya adalah pertama, analisisnya lebih detil; kedua, punya nilai unik. Itulah yang membedakan analisis profesional dengan amatiran, walaupun keduanya menggunakan perangkat yang sama.
Maka mereka yang rajin menganalisis fundamental akan menemukan saham-saham berkapitalisasi kecil yang bervaluasi menarik. Mereka yang rajin menganalisis teknikal akan menemukan saham-saham dengan posisi swing yang sudah layak dilirik. Lalu ketika kita berada di pasar, saham-saham tersebut beraksi seperti para idola di atas panggung, berkilau bertabur bintang. Kalau sudah begitu, kita hanya memahami pergerakan saham-saham yang sudah dianalisis. Saya sendiri tak pernah mempersoalkan apakah saham itu gorengan atau tidak. Asalkan saham tersebut sudah bisa dianalisis, maka saham itu layak buat ditradingkan. Logika yang mudah yang kadang sering kali dibikin sulit. Tinggal lagi, apakah hasil analisisnya tepat atau tidak, itu soal nanti. Maka jelasnya saya tidak akan masuk ke saham yang belum saya analisis sebelumnya.
Apakah saham gorengan itu lebih beresiko ketimbang yang bukan gorengan? Definisikanlah lagi apa itu saham gorengan, dan apa kriteria sebuah saham disebut beresiko. Maka kamu akan menemukan antara keduanya merupakan konteks yang berbeda. Sobat, tamak memang tidak mendapat tempat di bursa saham. Orang yang tamak sering kali berakhir pada kecemburuan yang tak habis-habisnya, selalu buruk sangka pada keberuntungan orang lain, dan tak pernah puas dengan profit yang kecil. Masing-masing kita sudah dipersiapkan rezeki masing-masing. Dapat profit 5%, syukurilah. Dapat 10%, syukurilah. Persentase profit merupakan 'hasil', dan kamu kudu belajar bagaimana 'proses' mendapatkannya. Smart money pasti meninggalkan jejak dan itu lah yang kita lacak hingga ini hari. Dan saya kira sudah banyak sekali tulisan saya yang membahas soal ini. Mungkin nantinya kamu perlu tahu bahwa selain konsistensi, masih ada hal lain yang lebih penting ketimbang sibuk membanding-bandingkan persentase profit, sesuatu yang telah mengubah gaya trading saya. Lain waktu akan saya bahas.
Dan terakhir, salah satu rahasia di balik gemerlapnya bintang adalah kita kudu melihatnya di malam hari. Karena apa? Karena lebih jelas dan lebih detil. Itu saja. Tapi jangan artikan bahwa menganalisa saham itu harus di malam hari. Tidak ada hubungannya itu. Artinya kamu kudu menemukan sebuah cara agar bisa melihat saham itu secara lebih detil dan lebih jelas, entah itu fundamental atau teknikal. Tentang tips dan triknya, sudah pernah saya bahas pada tulisan-tulisan sebelumnya.
Salam Trader Indonesia!
Post a Comment