Belum ada lanjutan keterangan tambahan. Masih sama dengan ulasan minggu lalu. IHSG kemungkinan masih melanjutkan rally. Disclaimer on.
Indikasi rally-nya IHSG sudah pernah diposting sejak tanggal 28 Januari 2017. Dan saya blak-blakan saja bahwa saya tidak tahu apa yang bakal jadi faktor pencetusnya dan sentimen positif apa yang bisa mengerek IHSG naik. Umumnya informasi akan muncul belakangan. Biasanya bagi para pure technical akan memperhatikan posisi grafik dulu sebelum mengkonfirmasikannya dengan situasi kondisi yang ada. Yang jadi soal, banyak sekali isu-isu yang simpang siur yang beredar di kalangan pelaku pasar. Salah satunya yang paling heboh adalah seputar kenaikan fed rate. Jika memprioritaskan kenaikan fed rate sebagai acuan analisis, maka IHSG akan sulit diprediksi. IHSG review itu merupakan prediksi, dan dampak kenaikan fed rate itu pun juga masih prediksi. Karena itu saya lebih memilih untuk memprioritaskan grafik IHSG sebelum mengkonfirmasikannya dengan dampak kenaikan fed rate, karena keduanya sebenarnya masih sama-sama prediksi. Dan sudah menjadi sebuah kebiasaan, kita akan cenderung menggunakan prediksi dari perangkat yang lebih kita kuasai ketimbang tidak. Dalam hal ini saya lebih memahami posisi teknikal ketimbang makro. Maka pilihan terbaik yang saya punya hanyalah beradu prediksi teknikal.
Bukan artinya saya menghindari pembahasan makro. Sebelumnya di dalam IHSG review saya selalu mengulas sedikit banyak soal makro. Namun tidak selalu makro ini gampang untuk dibahas. Naiknya Donald Trump menjadi Presiden AS, disusul dengan kenaikan fed rate yang membuat sentimen terhadap dollar menguat, biasanya menjadi sentimen negatif buat IHSG. Kalaulah ini difaktorkan ke dalam analisis IHSG, pastinya diprediksi IHSG akan longsor. Tapi ternyata tidak. Kok bisa? Entahlah. Itu artinya pasar lebih tahu daripada kita. Grafik pastinya sudah memberitahukan sesuatu, hanya saja sangat sulit buat memahami bahasa grafik ini. Satu waktu bisa dipahami, di lain waktu tidak.
Namun pesan yang ingin saya sampaikan di sini adalah dalam hal menganalisis dan memprediksi saham, kita tidak selalu benar-benar tahu kemungkinan apa yang bisa terjadi. Semua masih berupa corat-coret di atas kertas. Kalau kamu berfikir bahwa kamu harus tahu segala-galanya lebih dulu, mulai dari hulu hingga hilir bisnis ini, mulai dari isi perut BEI, siapa direksinya, apa visi dan misinya, bagaimana kinerjanya, berapa kapitalisasi pasarnya, apa saja saham-saham penggeraknya, bagaimana posisi asing di sana, bagaimana peranan investor lokal di dalamnya, juga kondisi ekonomi politik yang tengah berlaku, dan segala tetek bengek yang ada, maka analisis akan sulit dilakukan. Kamu hanya perlu mengetahui mana informasi yang pantas diolah dan mana yang tidak. Itu saja. (Baca juga : Jalan Terjal Para Penikmat Hoax.)
Post a Comment