Pada grafik IHSG di atas terlihat bahwa investor asing masih terus melakukan aksi jual bersih dan terhitung sejak tanggal 19 Agustus 2016 jual bersih ini terjadi secara terus menerus tanpa diselingi oleh beli bersih satu kalipun. Akibatnya garis akumulasi menjadi menjorok ke dalam. Hal yang berbeda terlihat dari capital flow. Penurunannya tidak separah dibandingkan garis merah. Malah kalau grafik tersebut di-zoom out akan terlihat bahwa capital flow hanya bergerak mendatar saja dan sudah 2 hari ini cenderung naik kembali. Frekuensi sulit diinterpretasi. Stochastic sudah berada di area oversold. Keseluruhan formasi ini mengindikasikan bahwa bull punya posisi yang sangat kuat dengan likuiditas yang berlimpah ruah. Lalu saya coba hitung berapa kemungkinan area target resistennya dan saya dapatkan hasilnya 5838-5865. Apakah mungkin IHSG bisa ke situ? Ya bisa-bisa saja, bukan? Pertanyaannya, apakah memang ini saatnya IHSG menuju ke situ? Kita semua kudu memberikan fokus lebih banyak buat IHSG kali ini.
Kalau memang benar, maka momentum seperti ini akan sangat jarang terjadi. Banyak pelaku pasar meyakini bursa akan banjir likuiditas sehubungan bulan September 2016 akan mulai banyak pengusaha-pengusaha kakap yang mendeklarasikan asetnya untuk mendapatkan tax amnesty. Dan jika dana-dana itu masuk ke instrumen-instrumen investasi, dengan sendiri harga instrumen itu akan menguat. Buat mengkonfirmasi itu, biasanya rupiah pun akan ikut menguat. Namun saat ini rupiah masih saja bertengger di atas Rp13100/dollar. Begitupun setidaknya rupiah menguat tajam hari ini. Semoga saja terus berlanjut menguat.
Berikut ini posisi teknikal sektor-sektor di BEI :
Disclaimer on.
Post a Comment