IHSG berhasil menyelesaikan Minor Wave 2 of Intermediate Wave (5) of Primary Wave ((3)) of Cycle Wave V, walaupun hitungan support saya meleset jauh. Ke depannya akan saya perbaiki lagi. Selanjutnya IHSG bersiap-siap memasuki Minor Wave 3 of Intermediate Wave (5) of Primary Wave ((3)) of Cycle Wave V. Diprediksi minor wave 3 ini akan diperpanjang (extended). Karena itu target idealnya adalah pada 5371.22 (fibonacci 161.8%), tapi bisa juga lebih panjang 5691,65 (fibonacci 261.8%). Namun tentunya pergerakan wave tersebut tidak naik tajam seperti itu. Area konsolidasi ada di rentang 5050-5112, sambil menunggu apakah bisa apa atau tidak breakout ke atas nantinya.
Setiap tahunnya pada bulan Mei atau Juni terlihat IHSG selalu berada pada wave turun. Alasannya karena pada bulan Mei, permintaan terhadap dollar meningkat oleh korporasi untuk membayar hutang yang jatuh tempo yang dalam mata uang dollar. Tapi itu sudah diantisipasi oleh BI dengan mewajibkan pembelian dollar secara terbatas bagi perusahaan-perusahaan yang benar-benar membutuhkan saja, sehingga diharapkan bisa menekan aksi spekulator yang merugikan rupiah. Namun saat dollar terus merangkak, kita bisa tebak bahwa faktor penyebabnya melulu dari tingkah polah The Fed, yang menghendaki penguatan dollar dalam rangka menjaga daya beli masyarakatnya yang masih lemah.
Sungguh aneh melihat kelakuan dollar ini, dimana antara dollar dan harga minyak saling bertolak belakang. Padahal kalau memang US sudah bisa memproduksi minyak sendiri, maka yang turun itu hanya harga minyak tanpa harus mempengaruhi dollar. Tapi yang terjadi sekarang The Fed menjaga dollar tetap tinggi agar minyak tetap murah. Semua mengatakan bahwa perekonomian US sudah semakin baik, maka dollar menguat. Itu omong kosong. Saya berharap bisa mengulas soal ini, tapi setelah saya kumpulkan beberapa data-datanya, saya mendapatkan ada terlalu banyak hal yang harus dituliskan, terlalu rumit, dan terlalu merambat kemana-mana. Banyak hal-hal besar yang terlibat di sini dan itu benar-benar terlalu kompleks untuk dijelaskan panjang lebar. Jadi sebagai gantinya saya postingkan saja hitungan wave buat dollar ini tanggal 08 Juni 2015 lalu.
Grafik FNBS menunjukkan asing masih membukukan aksi jual bersih. Total volume jual ini sudah terlalu besar. Sudah layak disebut bottom. Ya selalu saja terjadi net sell besar-besaran di saat IHSG justru berada di bottom. Buat yang masih awam soal ini, tentunya merasa aneh dengan tingkah pola trader asing ini. IHSG sudah cukup rendah, harga saham sudah cukup murah, kok malah masih jualan saja? Tidak usah heran. Mereka punya dua baju. Yang satu pake kode F, yang satu pake kode D. Yang satu buat mengamankan bottom, yang satu buat mengamankan puncak. Biasanya aksi beli baru terjadi kalau IHSG sudah terkonfirmasi bullish.
Rangkuman Pasar 08-12 Juni 2015 | |||||
08 | 09 | 10 | 11 | 12 | |
IHSG | 5014,99 | 4899,88 | 4933,56 | 4928,81 | 4935,82 |
Net FNBS (lembar) | -31.427.443 | -414.383.894 | -160.131.604 | -233.611.130 | -358.324.694 |
Total Net FNBS dlm sebulan | -3.230.233.487 | -3.841.552.167 | -3.518.130.115 | -3.692.174.758 | -4.049.949.819 |
Rp/USD | Rp13.360,- | Rp13.362,- | Rp13.329,- | Rp13.292,- | Rp13.317,- |
*Saham-ceria.blogspot.com |
Disclaimer on.
Post a Comment