Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

Bollinger Bands

Posted by Saham Ceria

Bollinger Bands
Bollinger Bands (BB) merupakan perangkat analisa teknikal yang diciptakan oleh John Bollinger pada awal tahun 1980-an. Konsep pemikiran indikator ini adalah bahwa volatilitas harga bersifat dinamis, bukan statis. Misalnya, untuk menandai sebuah range trading harga, trader biasanya suka memplot garis statis sebagai support dan resisten (SR), dan diharapkan harga cenderung 'terperangkap' di area tersebut. BB menggunakan prinsip yang sama, tapi dengan SR yang dinamis, bukan statis. SR dinamis ini akan berubah sesuai pergerakan harga setiap harinya. Apakah ini menjadi suatu kelebihan BB? Ataukah justru menjadi suatu kelemahan? Kita coba ulas di sini.

Rumus Bollinger Bands :
  • Middle Band = 20-day simple moving average (SMA)
  • Upper Band = 20-day SMA + (20-day standard deviation of price x 2)
  • Lower Band = 20-day SMA - (20-day standard deviation of price x 2)
Catatan : Periode default ini adalah 20 hari. Namun, ada yang menggunakan 15 hari. Ada pula yang tak menggunakan salah satunya berdasarkan pengalaman masing-masing.

Lihat contoh di bawah ini :

Bollinger Bands Pada SMRA
Bollinger Bands Pada SMRA

Dari gambar di atas terlihat bahwa BB dengan sangat baik 'mengurung' pergerakan harga, sehingga seolah-olah harga tetap terperangkap di dalamnya. Upper Band berfungsi sebagai resisten yang dinamis, sedangkan Lower Band berfungsi sebagai support yang dinamis. Dengan kata lain, tiap kali harga sudah mulai menyentuh Upper Band, kita bisa asumsikan bahwa harga sudah menyentuh resisten dan berpotensi untuk berbalik arah. Begitu juga sebaliknya jika harga mulai menyentuh Lower Band. Cukup menarik, bukan? Sayangnya dalam penggunaannya tak semudah yang diperkirakan semula.

Satu-satunya probabilitas terbaik pembalikan arah dari BB adalah saat harga terlempar keluar dari BB. Respon pasar biasanya menunggu sampai harga kembali masuk ke dalam BB, bahkan berbalik arah spontan. BB tak bisa memprediksi seberapa besar pembalikan arah yang akan terjadi. Informasi penting yang diberikan BB hanya 2, yaitu : Trend dan SR dinamis. Harga di atas Middle band disebut uptrend, dan di bawah Middle band disebut downtrend. Aturan ini berlaku untuk MA secara umum.

Dari pengalaman saya sendiri, saya agak kesulitan menggunakan indikator sederhana ini, karena dalam prakteknya tak sesederhana itu. SR yang dinamis menjadi salah satu penyebab kenapa indikator ini sulit saya gunakan. Dalam aturan SR, tiap kali harga menembus level tersebut, yang kita harapkan adalah harga akan melanjutkan ke arah breakout tersebut, bukan berbalik arah. Tapi dalam aturan BB, jika harga menyentuh SR, ada asumsi harga akan berbalik arah. Prinsip yang bertolak belakang inilah yang membuat kenapa indikator sederhana ini menjadi sulit saya gunakan.

Perhatikanlah grafik SMRA di atas. Ketika SMRA membentuk uptrend dan mulai menembus ke atas UpperBand, harga ternyata tidak berbalik arah, melainkan tetap melanjutkan kenaikan. Bagaimana kita memahami ini? Dari situs www.bollingerbands.com dalam 22 aturan Bollinger Bands, mereka menuliskan bahwa harga penutupan di luar BB merupakan sinyal kelanjutan (continuation), bukan sinyal pembalikan arah (reversal). Tapi saya tidak terlalu yakin untuk menerapkannya secara langsung seperti itu. Ini akan menjadi alasan kenapa BB ini sebaiknya dikombinasikan dengan sistem trading breakout lain seperti Darvas Box, Peak and Trough, T3B, dan sebagainya. Prinsip SR dinamis ini saya adopsi untuk menyusun sistem trading saya sendiri, walaupun bukan harus menggunakan BB. Semoga bermanfaat.

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...