Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

Saham-Saham Fundamental, Trading atau Investing?

Posted by Saham Ceria

Trading atau Investing?
Yang disebut sebagai saham-saham fundamental itu adalah saham-saham yang membukukan kinerja yang tumbuh, stabil, dan punya manajemen yang bisa dipercaya. Saham-saham tipe seperti ini biasanya terkoreksi tajam HANYA ketika ada badai krisis. Selain itu, saham ini cenderung defensif dan bergerak naik seolah tak mempedulikan situasi ekonomi yang sedang pasang surut. Gelombang kecil tidak bakalan terlalu mempengaruhinya. Ya selain krisis, hampir tak ada yang bisa menghalangi pergerakannya. Pertanyaannya, apakah saham-saham seperti ini hanya untuk investing, atau bisa juga untuk trading? Oh, sudah pasti lebih pantas buat investing ketimbang trading. Begitukah? Saya akan ulas menurut perspektif saya.

Saham-saham fundamental itu cocok buat trading ASALKAN likuiditasnya besar. Likuditas yang besar ini akan membuat volatilitas yang besar pula. Tehnik trading yang paling cocok adalah swing trading jangka pendek s/d menengah. Berbeda dengan saham-saham fundamental yang likuiditasnya kecil, dimana investor lebih suka menyimpannya untuk jangka waktu lama karena jika dijual, maka susah untuk mendapatkannya di harga yang menarik. Ya tentu saja, likuditasnya kecil membuat saham tersebut menjadi barang langka.

Kesulitan utama pada saham-saham fundamental yang likuid itu terletak pada penilaian valuasinya. Kebanyakan memenuhi syarat sebagai saham yang matur ketimbang yang tumbuh. Padahal fundamentalist lebih suka memburu saham-saham yang tumbuh karena potensi gain yang bisa dihasilkannya lebih besar, dan biasanya lebih disukai yang kurang likuid. Jadi keputusan trading ataupun investing benar-benar tergantung besar kecilnya likuiditas saham tersebut. Biasanya yang belum terbiasa dengan metode seperti ini ataupun belum pernah mencoba akan merasa ngeri untuk menanam duit di saham yang tidak likuid. Alasan klasik yang sering diutarakan : "Takut diguyur". Apakah investor itu tidak takut sahamnya diguyur? Apakah tidak khawatir? Ya tentu saja rasa khawatir itu tetap ada. Untuk itulah ada analisa fundamental.

Bagaimana dengan saham yang likuid? Sebenarnya perlakuannya sama saja dengan saham yang tidak likuid. Bedanya, likuiditas yang tinggi akan membuat saham tersebut lebih volatil. Itu sebabnya pada saham-saham likuid yang berfundamental bagus, saya cenderung melakukan swing trading di situ. Tujuan dari swing trading di saham-saham seperti itu untuk menaikkan potensi gain yang bisa diperoleh. Misalnya, SMGR setelah dihitung valuasi wajarnya adalah 17000. Harga saat itu adalah 15000 atau masih terdiskon 11%. Kalau dinilai dari potensi gain yang hanya 11%, tentunya tak begitu menarik, kan? Tapi karena likuiditas SMGR tergolong besar, maka pasar bisa menaikkan potensi gain melalui volatilitas. Illustrasinya kira-kira sbb :

15000 15700 +4.7%
15400 16000 +3.9%
15550 16700 +7.4%
16500 16600 +0.6%
16500 16900 +2.4%
16800 17000 +1.2%
Total +20.2%
Illustrasi di atas dibuat hanya dengan memperhitungkan potensi profit, dan tidak memasukkan potensi loss karena menggunakan asumsi jika nyangkut, maka saham tersebut tetap layak disimpan, bukan dijual rugi.
Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa walaupun potensi gain berdasarkan valuasinya hanya 11%, tapi dengan swing trading hasilnya bisa naik hampir 2x lipat. Tapi dalam prakteknya tentu tak semudah yang dibayangkan, karena potensi lossnya juga lumayan, tapi hal itu relatif bisa diukur karena sudah dilakukan antisipasi dengan menghitung valuasi saham tersebut sebelumnya, sehingga apabila nyangkut, peluang untuk pulih dengan cepat akan terbuka lebar.

Semoga bermanfaat dan tetap semangat!!

Related Post



Unknown said...

Bro, tabel ilustrasi buy n sell pd SMGR seperti diatas makin meyakinkan saya bahwa trading 1-2 saham dan saham yg dimainkan itu2 saja profitnya dapat dg mudah mengalahkan pasar (IHSG)....tentu saja sebelum memilih harus dilakukan back test se-tidak2nya dari data 3 bulan terakhir. Kekeliruan saya selama ini adalah saat menjual lalu segera tergoda beralih ke saham lain yg justru dpt merusak kinerja. Oleh karena itu sejak awal 2015 strategi saya adalah terus menguntit volatilitas saham yg itu2 aja gak ganti2 tapi saya yakini dapat memberi profit yg konsisten tiap bulan. Dengan cara tsb take profit bisa minimal 2 kali/bulan....mungkin ini salah satu cara "how to win the market..." u/ para trader yg modalnya imut.

Tech Gear said...

Memang bisa Pak Indra Yana. Ini sebenarnya melulu soal valuasi dan swing. Hanya saja kebiasaan trader yg suka dgn cepat pindah ke lain hati, pdhl bisa jadi saham tsb belum mencapai target valuasi wajarnya. Kl bisa konsisten menerapkan tehnik ini, mudah2an bisa mengalahkan performa pasar nantinya.

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...