Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

Mengenal Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index) dan Tingkat Inflasi Inti (Core Inflation Rate)

Posted by Saham Ceria

Indeks Harga Konsumen (IHK) diartikan sebagai indeks untuk mengukur tinggi rendahnya biaya hidup di sebuah negara. Makin tinggi nilai ini, maka tinggi pula biaya hidup di sana. IHK mencakup beragam produk dan servis seperti biaya pendidikan, sandang, pangan, papan, transportasi, energi, dan banyak lagi. Logikanya IHK ini sudah menjadi gambaran tingkat inflasi. Tapi dalam prakteknya analis lebih suka menggunakan nilai Tingkat Inflasi Inti (TII). TII ini sebenarnya IHK juga, tapi biaya makanan dan bahan bakar dikeluarkan untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya. Kenapa 2 kategori itu dikeluarkan? Karena keduanya sering sekali bergerak lebih volatil ketimbang kategori yang lain.

Dengan demikian semakin rendah IHK, semakin bagus, karena biaya hidup semakin murah, terutama yang menyangkut makanan dan bahan bakar. Begitu juga dengan TII, semakin rendah semakin bagus, karena biaya kesehatan, pendidikan, dan sebagainya selain makanan dan bahan bakar, bisa didapat dengan harga yang lebih murah.

Di bawah ini adalah grafik Indeks Harga Konsumen Indonesia dari awal tahun s/d Oktober 2014.

Indeks Harga Konsumen Indonesia dari awal tahun s/d Oktober 2014
Consumer Price Index CPI in Indonesia increased to 114.42 Index Points in October of 2014 from 113.89 Index Points in September of 2014. Consumer Price Index CPI in Indonesia averaged 64.75 Index Points from 1996 until 2014, reaching an all time high of 114.42 Index Points in October of 2014 and a record low of 18.86 Index Points in January of 1996.
Kalau grafik di atas ditampilkan berdasarkan persentase kenaikan tiap bulannya (mom), maka grafik IHK akan terlihat sbb :

IHK berdasarkan persentase kenaikan tiap bulannya

Begitu juga dengan TII secara bulanan (mom) yang akan terlihat sbb :

TII secara bulanan

Dari situs resmi BI.go.id, kita mendapatkan grafik tingkat inflasi berdasarkan IHK secara tahunan (yoy).

Grafik tingkat inflasi berdasarkan IHK secara tahunan

Sedangkan grafik TII secara tahunan (yoy) kita dapatkan dari tradingeconomics.com seperti di bawah ini.

Grafik TII secara tahunan
Core Inflation Rate in Indonesia decreased 4.02 percent in October of 2014 over the same month in the previous year. Core Inflation Rate in Indonesia averaged 4.66 Percent from 2008 until 2014, reaching an all time high of 8.29 Percent in December of 2008 and a record low of 3.56 Percent in March of 2010.

Additional : Indonesia Core Inflation 4.02%, previous 4.04%, forecast 4.14%.
Saya lebih suka menilai secara bulanan dulu, baru secara tahunan. Seperti contoh di atas, terlihat pada bulan September dan Oktober ini inflasi secara tahunan sangat kecil yaitu pada range 4.02 - 4.04%, padahal secara bulanan ini bukan inflasi terkecil dalam tahun ini. Karena perbedaan periode grafik memberikan penafsiran yang berbeda jauh, maka terserah kita mau menggunakan yang mana.

Memanfaatkan momentum inflasi tahunan yang relatif rendah inilah, maka Pemerintah berinisiatif untuk menaikkan harga BBM pada bulan November 2014. Tapi kalau ditanyakan ke saya, saya mungkin akan menunggu ketika TII bulanan berada pada level 0.0%, seperti Desember 2013 lalu.

Semoga bermanfaat.

Referensi :
  1. http://cashmoneylife.com/consumer-price-index-vs-core-inflation/
  2. http://www.tradingeconomics.com/indonesia/core-consumer-prices
  3. http://www.tradingeconomics.com/indonesia/core-inflation-rate
  4. http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx
  5. http://ekbis.sindonews.com/read/918655/33/inflasi-oktober-diprediksi-turun

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...