Apakah seorang momentum trader selalu tepat waktu? Tidak juga. Dalam banyak hal kita akan dibingungkan oleh beragam kondisi dimana informasi bisa muncul belakangan, sementara pasar sudah merespon lebih awal. Bisa juga terjadi informasi sudah muncul, tapi pasar tidak merespon apa-apa. Malah tak jarang informasi positif ditanggapi negatif oleh pasar; dan sebaliknya. Apa yang terjadi sebenarnya, kita tidak pernah tahu persis.
Buat saya momentum trader itu bukan semata-mata menunggu informasi muncul, baru mengambil posisi. Tapi lebih kepada kepiawaian trader mengantisipasi informasi yang SUDAH dan AKAN muncul. Dengan demikian pasar bisa saja merespon tepat pada hari H rilisnya informasi tersebut, tapi bisa juga tidak. Bisa juga meresponnya lebih awal, jauh sebelum rilis info. Bisa juga meresponnya beberapa bulan setelah rilis berita. Maka dunia saham itu bukan 1+1 = 2, karena banyak sekali skenario yang bisa dijalankan.
Validitas momentum trading ini agak sulit dijelaskan, walaupun secara teori mudah diterangkan. Misalkan kita membaca berita bahwa laba BSDE di kuartal II 2014 naik tajam. Setelah dicek langsung dari LK-nya, ternyata benar bahwa labanya naik. Katakanlah, kita lakukan penilaian yang umum-umum saja dan disimpulkan sementara BSDE bagus secara fundamental. Apakah kita langsung ambil posisi beli berdasarkan informasi ini? Eh tunggu dulu. Pastinya seorang fundamentalist akan menghitung valuasi BSDE, apakah masih menarik atau tidak. Entah buat yang lain, tapi kalau buat saya jika valuasinya sudah kemahalan, malah tambah menarik. Kenapa begitu? Karena 1+1 tidak selalu 2.
Yang saya maksudkan tunggu dulu itu adalah bahwa satu informasi itu tidak bisa berdiri sendiri. Dia harus didukung oleh informasi-informasi lainnya. Maka nantinya seorang momentum trader harus bisa menyatukan FA, TA, dan makro untuk menemukan momentum saham yang paling tepat. Terkadang bisa pas pada hari H rilisnya berita, terkadang bisa juga tidak. Jangan terlalu kaku lah. Kita trading dengan ceria. :)
Post a Comment