Tulisan kali ini membahas cara menulis jurnal trading sendiri. Jurnal itu sendiri merupakan kumpulan catatan dari riset yang dilakukan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Tidak harus model risetnya seperti sekuritas. Buatlah catatan dengan gaya yang kamu suka. Terserah. Jurnal saya sendiri terdiri dari 4 kolom, yaitu tanggal, masalah, penyebab, dan solusi. Di sini saya lebih menekankan untuk menemukan inti masalahnya. Misalnya, saya menemukan 2 candle yang identik sama, katakanlah bullish harami, satu di saham A, satu lagi di saham B. Di saham A, bullish harami diikuti dengan rally, sedangkan di saham B diikuti dengan gerakan yang flat, nyaris koreksi. Selalu ada perbedaan yang bisa dicatat di sana, seperti formasi candle sebelumnya, volumenya, dan sebagainya. Jika sudah mengenali masalahnya, coba untuk menemukan solusinya. Misalnya, apa yang harus diperhatikan lebih dulu sebelum menilai candlestick. Catat dan masukkan ke dalam jurnal.
Semakin banyak masalah yang ditemukan, maka semakin banyak yang bisa dituliskan di dalam jurnal tersebut. Tak jarang masalah tersebut tak bisa diselesaikan saat itu juga. Butuh waktu untuk membuktikan jawabannya. Lalu, setiap masalah yang bisa diselesaikan harus dianalisis kembali, apakah masalah tersebut masih muncul lagi atau tidak, dan seberapa bagus solusi yang sudah diberikan. Model riset seperti ini saya ulang-ulang terus sampai menemukan jawaban yang benar-benar pas. Manfaat terbesar dari adanya jurnal ini adalah bahwa kita mampu mengingat kembali problem-problem analisis saham dan sering kali problem tersebut bersifat sangat dasar sekali. Jangan sampai mengira bahwa ilmu sudah setinggi langit, rupanya tanah tempat berpijak pun belum dikenali.
Sebelum mulai menuliskan jurnal, kamu harus memiliki sebuah sistem trading lebih dulu. Tak usah yang rumit, yang paling sederhana pun tidak masalah, karena nantinya akan dianalisis kembali lewat jurnal. Pelan-pelan akan ketemu dengan pokok masalahnya dan sistem yang seperti apa yang ingin kamu bangun. Belajarlah langsung kepada pasar.
Mahal tidaknya sebuah riset tidak menjadi ukuran bagus tidaknya sebuah analisis. Lagi-lagi ini tergantung kepada kepiawaianmu memilah dan mengolah data. Tuliskan segala temuanmu ke dalam jurnal. Siapa tahu di situ ada variabel-variabel tertentu yang terlihat sepele dan sering kamu abaikan, padahal ia ternyata variabel yang sangat penting yang mungkin tidak akan kamu dapatkan di riset sekuritas manapun. Tapi jangan pula berfikiran bahwa hasil riset sekuritas itu tak berguna. Justru perbanyaklah membaca hasil riset sekuritas karena itu bisa menjadi masukan yang berarti. Ini soal karakter saja. Kamu tentunya menginginkan hasil riset yang sesuai dengan karaktermu. Artinya hasil riset itu mesti memasukkan variabel yang menurutmu penting, walaupun menurut orang lain itu tidak penting. Maka, akan jauh lebih efektif jika kamu sendiri yang melakukan riset tersebut, bukan orang lain. Sebuah logika sederhana yang tak terlalu sulit untuk dipahami, bukan?
Suatu saat nanti jika kamu sudah memiliki sistem yang benar-benar ideal, tak perlu lagi menulis jurnal. Sebagai gantinya tulislah buku sebagai rangkuman perjalananmu di pasar modal. Tak usah berfikir untuk menjual buku, walaupun itu sangat bisa untuk dilakukan. Yang penting buku tersebut bisa menjadi pengingat di saat lupa dan siapa tahu bisa diturunkan buat anak cucu.
Selamat mencoba.
Post a Comment