IHSG baru memasuki primary wave ((3)) of cycle wave V. Puncak wave akan berada di primary wave ((5)) of cycle wave V. Maka di review tanggal 01-01-2017 saya katakan bahwa perjalanan menuju puncak ini masih lama, berkisar 4-8 bulan. Perhitungan ini belum memasukkan kalau seandainya masing-masing primary wave ini terpecah menjadi 5 intermediate wave lagi. Itu sebabnya kerap kali harus menghitung ulang Elliot Wave, karena tidak selalu bisa terbaca wave lanjutan. Sebagai contoh, saat ini saya berasumsi bahwa wave sekarang ini adalah primary wave ((3)). Bagaimana kalau ternyata itu adalah intermediate wave (3) dan IHSG saat ini masih berada di primary wave ((1)) yang belum selesai? Bisa saja, kan? Ya bisa saja, namun dengan interval waktu yang terbentuk antar wave, saya menyimpulkan bahwa ini bukan intermediate, melainkan primary. Oh ya, saya menghitung wave ini secara manual tanpa menggunakan software apapun.
Dengan begitu IHSG diprediksi masih lanjut naik dengan kemungkinan target resisten di 5568-5659. Tekanan jual oleh asing makin mengecil. Capital flow yang sebelumnya sering membuat divergensi terhadap IHSG, sekarang ini mulai terlihat berbarengan. Idealnya memang bergerak berbarengan, tapi entah kenapa sebelumnya kok sering berlawanan arah. Mudah-mudahan ini menjadi sinyal cukup bagus buat IHSG melanjutkan rally.
Yang perlu diperhatikan di sini, terhitung sejak tanggal 23 Januari 2017 sampai sekarang, volume transaksi di IHSG lumayan besar. Mungkin karena bangkitnya saham-saham tidur seperti DEWA, UNSP, dan ELTY. Ada satu prediksi di pasar saham yang mengatakan apabila saham-saham Bakrie sudah bergerak, itu artinya akan ada koreksi di IHSG. Alasannya karena bandar sudah kehabisan mainan, sehingga saham Bakrie terpaksa dimainkan sebagai penutup. Saya sendiri tidak pernah berpegang ke prediksi-prediksi semacam itu. Buat saya itu hanya faktor kebetulan saja, dimana irama pergerakan saham-saham tersebut kebetulan bertepatan pada awal turunnya indeks. Tapi bukan berarti ia akan selalu menjadi tanda awal penurunan indeks. Dan lagi, bandar tidak akan pernah kehabisan mainan. Ketimbang sibuk mengurusi bandar, lebih baik sibuk mengurusi diri sendiri dan memperbaiki performa analisis.
Ke depannya saya yakin ada banyak saham-saham tidur yang bisa bangun tiba-tiba. Alasannya adalah sbb : "Per tahun ini jumlah investor lokal menguasai pasar modal dalam negeri kita dengan 51,6 persen. Padahal dulu asing pernah sampai 75 persen menguasai dan cukup lama stuck di 65 persen. Tapi, sekarang lokal sudah menguasai faktornya Tax Amnesty," ujar Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi atau biasa yang disapa Kiki dalam kunjungannya ke BeritaSatu Media Holdings di BeritaSatu Plaza, Jakarta, Jumat (30/12/2016)." (Baca di sini.) Rajin-rajinlah mengecek hasil LK, sob. Siapa tahu kamu dapat durian runtuh di situ.
Kenapa porsi investor lokal ini menjadi penting? Karena ini merebut posisi leader di pasar. Siapa yang punya porsi paling besar tentunya berpeluang mempengaruhi pasar lebih banyak. Dan sekarang ini kekuatan investor lokal sudah bisa mengimbangi kekuatan investor asing. Terima kasih buat Tax Amnesty. Siapapun anda yang sudah berkontribusi suksesnya Tax Amnesty, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Disclaimer on.
Post a Comment