INVESTOR
Secara umum investor dipahami sebagai orang yang membeli saham untuk disimpan sampai jangka waktu yang sangat lama. Secara khusus investor dikenal sebagai orang yang sangat menguasai analisa fundamental. Idealisme investor adalah fluktuasi harian di pasar saham merupakan hal yang tak terpantau. Maka satu-satunya cara untuk bisa mengantisipasi itu adalah dengan memegang saham lebih lama, sehingga naik turunnya harga tidak lagi menjadi masalah, karena harga saham diyakini akan tetap bergerak menuju ke arah valuasi aslinya. Dan satu-satunya cara untuk menemukan saham dengan valuasi yang menarik adalah dengan analisa fundamental.
Berikut ini level-level dari investor :
Rookie Investor
Merupakan investor pemula. Biasanya sangat antusias belajar fundamental dengan giat. Keyakinannya sangat tinggi untuk menemukan saham-saham bervaluasi menarik dengan harga murah. Namun sayangnya untuk seorang investor, ia sering kali kurang sabar. Pemahamannya tentang pola akumulasi dan distribusi, supply dan demand, menilai kinerja emiten, dan sebagainya masih sangat kurang. Tak jarang saham-saham yang justru bervaluasi bagus malah dilewati begitu saja karena ketidakyakinannya sendiri. Penilaiannya terhadap sebuah saham masih didominasi oleh emosi ketimbang logika, walaupun sebenarnya ia tahu historis kinerja emiten yang bersangkutan.
Smart Investor
Di pasar saham, smart investor ini seperti bocah-bocah jenius yang kerap kali bikin lawannya geregetan. Bahkan kalau bisa jejak-jejaknya pun dilacak, hanya buat sekedar mengetahui saham apa yang sedang mereka pegang. Smart investor adalah investor yang bisa menilai kinerja emiten dan menghitung valuasi saham dengan baik sekali.
Sophisticated Investor
Saya meletakkan Smart Investor ini sejajar dengan Hybrid Trader, karena keduanya memiliki kemampuan analisa yang baik sekali, walaupun yang satu mengandalkan analisa fundamental, sedangkan yang satu lagi mengandalkan analisa teknikal. Sophisticated investor merupakan tipe pemain yang bisa menggunakan keduanya sekaligus, dimana ia melakukan trading dengan baik sekali, juga melakukan investasi dengan sempurna. Mungkin ada yang bertanya, kok bukan disebut Sophisticated Trader? Karena ia tak melulu trading, melainkan berinvestasi juga. Seorang investor itu sudah pasti seorang trader, tapi seorang trader belum tentu seorang investor.
Long Term Investor
Selain memilih menjadi Sophisticated Investor, Smart Investor juga bisa memilih menjadi Long Term Investor. Perbedaan yang mencolok antara Long Term Investor dengan Smart Investor adalah :
- Jumlah modal yang dimiliki. Long Term Investor memiliki modal yang jauh lebih besar ketimbang Smart Investor, sehingga tanpa capital gain pun seorang Long Term Investor bisa hidup dari dividen. Tapi bukan berarti ia melulu mengejar dividen. Yang dikejarnya itu tetap capital gain, sedangkan dividen itu sebagai pengaman kalau-kalau capital gain tak berhasil didapat. Biasanya ia akan membandingkan beberapa instrumen investasi untuk mendapatkan deskripsi mana instrumen yang bisa memberikan imbal hasil terbaik dan aman.
- Perangkat analisis yang lebih lengkap. Long Term Investor biasanya punya perangkat analisa fundamental yang lebih canggih dan informasi yang lebih lengkap.
- Company Visit dan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh Long Term Investor, sesuatu yang sering kali diabaikan oleh Smart Investor.
Capitalist
Titik puncak investor adalah Capitalist, yaitu orang yang menguasai modal dengan sangat besar dan dalam jumlah yang sangat signifikan. Jika capitalist itu merujuk pada orangnya, maka capital market atau pasar modal adalah dunianya. Ia diyakini bisa menggerakkan bursa dengan uangnya dan mempengaruhi pergerakan harga, hingga memunculkan sentimen ekonomi s/d politik. Biasanya portofolionya berisikan beragam instrumen investasi, mulai dari saham, emas, hingga obligasi. Jika modal para capitalist dikumpulkan, maka diyakini jumlahnya bisa 10x lipat dari total modal seluruh bank dan ini jumlah yang benar-benar besar. Capitalist ini juga sering masuk ke ranah politik, bernegosiasi dengan pemerintah, untuk memenangkan posisinya dan semakin memperbesar pundi-pundi uangnya. Kita semua tahu bahwa selama puluhan tahun pemerintahan Amerika selalu dibayang-bayangi Wall Street. Semua presiden terpilih adalah pilihan Wall Street. Bayang-bayang capitalist ini terjadi di hampir seluruh belahan bumi manapun, tak terkecuali Indonesia. Apakah capitalist itu jahat? Jahat tidaknya seorang capitalist itu tergantung orang yang bersangkutan. Karena yang disebut capitalist itu adalah strata tertinggi dalam tingkatan investor yang tak ada hubungannya dengan jahat atau baiknya seseorang.
Nah, dengan penjabaran panjang lebar ini, kamu termasuk tipe yang mana?
Semoga bermanfaat.
Post a Comment