Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

III. Menyusun Rencana : Mengenali Diri Sendiri dan Lawan

Posted by Saham Ceria

"Ada 5 esensi kemenangan : 1. Ia yang mengetahui kapan waktunya untuk bertarung dan kapan untuk tidak; 2. Ia yang mengetahui bagaimana caranya mengendalikan kekuatan superior dan inferior; 3. Ia akan menang bila telah dulu bersiap untuk menyerang yang belum siap; 4. Ia akan menang bila pasukannya dimotivasi dengan tujuan yang sama; 5. Ia akan menang bila memiliki kapasitas militer yang memadai dan tidak diganggu oleh campur tangan penguasa." Sun Tzu

Seorang jenderal yang cerdas akan mengetahui apakan ia akan menang, kalah, atau seimbang, bahkan sebelum peperangan itu dimulai. Ia mempelajari musuhnya, persis seperti ia mempelajari dirinya sendiri. Sedemikian detilnya sampai dia bisa mengetahui apa keinginan musuhnya itu, dan memprediksi kemungkinan langkah apa yang akan diambilnya nanti. Itu bisa dilakukan asalkan ia telah lebih dulu mengenali siapa dirinya, apa yang dia punya, apa yang tidak, apa yang menjadi kelebihannya, dan apa yang menjadi kekurangannya. Di atas ada 5 esensi kemenangan yang menjadi sinyal apakah kita bisa menang dalam peperangan atau tidak. Kita akan bahas satu per satu.

Ia yang mengetahui kapan waktunya untuk bertarung dan kapan untuk tidak.
Di pasar modal ini bisa diartikan sebagai kapan waktu yang tepat untuk masuk / beli. Selama ini resep sukses di pasar modal selalu dititikberatkan kepada 'saham apa' ketimbang 'kapan belinya'. Sang profesional akan selalu merahasiakan kapan ia mulai beli dan kapan ia masih menunggu. Kita kudu harus lebih banyak meluangkan waktu untuk mempelajari ini, karena ini merupakan esensi pertama dalam memenangkan perang. Ini bukan hanya dianut oleh teknikalis, melainkan juga fundamentalis. Hanya caranya saja yang berbeda. Seorang fundamentalis seperti Warren Buffet, Peter Lynch, Lo Kheng Hong, Surono Subekti, dan sebagainya, juga bisa sukses karena dapat mengenali momentum tersebut dengan baik. Ini seperti bermain baseball saja. Ketika kita melihat bola menuju ke arah kita, dan kita sedang memegang pemukul, kita harus tahu bagaimana posisi bola yang dilemparkan itu sebelum kita memutuskan apakah kita memukulnya atau membiarkannya saja. Jika memang mau dipukul balik, maka kita harus memilih apakah menggunakan bagian atas pemukul, bagian tengah, atau bagian bawah. Tak cuma itu, ke arah mana yang dibidik juga harus kita tentukan. Kamu akan melihat bahwa kesuksesan seseorang di pasar modal itu sarat dengan pemilihan waktu yang benar-benar tepat.

Ia yang mengetahui bagaimana caranya mengendalikan kekuatan superior dan inferior.
Dengan kekuatan yang superior, kamu tentu akan berfikir lebih mudah memenangkan pertarungan ketimbang dengan kekuatan yang inferior. Pemikiran seperti itu tidak salah, tapi belum cukup tepat. Kalau semua orang berfikir bahwa cara mudah memenangkan pertarungan adalah dengan meningkatkan kekuatan sebesar-besarnya, maka buat apa berperang? Toh sudah pada kuat. Maka kita sadari bahwa perang terjadi karena salah satu menilai ada pihak yang lebih lemah (inferior) dan bisa dikuasai. Kalau sama kuat, perang tak akan terjadi. Itu sudah hukum alam. Jika kebetulan pihak yang lemah itu adalah kamu, maka yang harus kamu lakukan adalah mengubah medannya. Jangan biarkan dirimu berada di lapangan luas, sedangkan pasukanmu lemah. Berkemahlah di bukit-bukit. Menyebarlah dalam kelompok-kelompok yang kecil.

Di pasar saham, selamanya akan terjadi pertempuran superior-inferior ini. Dan selalu saja yang superior itu yang memulai peperangan. Karena itu kamu kudu mencari saham yang kamu sudah mengerti medannya. Lakukan riset lebih dulu. Pelajari secara detil. Semakin banyak yang kamu ketahui tentang medannya, semakin bagus buatmu. Seterusnya kamu tinggal menentukan kapan dan pada harga berapa kamu akan mulai masuk.

Ia akan menang bila telah dulu bersiap untuk menyerang yang belum siap.
Dalam peperangan, kita tidak akan tahu apakah lawan sudah siap atau belum. Tapi banyak petunjuk yang mungkin bisa kita gunakan. Di kondisi bearish, rata-rata trader belum siap untuk bullish, sehingga lengah dalam mengakumulasi saham. Di kondisi bullish, rata-rata trader belum siap untuk bearish, sehingga lalai dalam mendistribusi saham. Di sini kamu harus bisa memprediksi titik balik saham, entah itu untuk jangka pendek, ataupun jangka panjang. Jika momentumnya telah tiba, jangan ragu untuk mengambil posisi kontrarian.

Ia akan menang bila pasukannya dimotivasi dengan tujuan yang sama.
Bandar umumnya menggerakkan pasar dengan cara gerombolan. Inilah yang membuat gerakan pasar itu menjadi sangat sulit dikalahkan, walaupun sering kali gerakan pasar itu terlihat konyol dan bodoh. Betapa tidak, hari ini saham diguyur secara masif, tapi besoknya malah rebound kuat. Begitu juga sebaliknya, hari ini diborong secara gila-gilaan, eh besoknya malah turun dengan volume kecil. Tapi esensi kemenangan yang keempat ini tidak hanya diartikan demikian. Bisa juga diartikan agar kamu memiliki fokus terhadap tujuan investasimu. Misalnya target pertumbuhan portofolio yang ingin dicapai adalah 100% per tahun, maka lakukanlah. Apakah dengan cara diversifikasi atau tidak, itu tidak lagi jadi soal. Tentunya kamu harus sudah bisa menimbang faktor baik buruknya sistem yang kamu punya. Ingat untuk fokus pada target dan bukan yang lain-lain.

Ia akan menang bila memiliki kapasitas militer yang memadai dan tidak diganggu oleh campur tangan penguasa.
Penguasa memberi perintah untuk menguasai suatu daerah, tapi perintah untuk menyerang hanya dilakukan oleh Jenderal. Jika penguasa terlalu banyak mengintervensi kebijakan seorang Jenderal, maka ia takkan bisa memenangkan perang.

Di pasar saham, ini diartikan bahwa kegiatan investasi harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Pemerintahlah yang bertugas untuk mengamankan situasi politik dan ekonomi agar benar-benar kondusif. Contoh : saat rupiah melemah, kita bisa merasakan sangat sulit untuk melakukan trading. Pelemahan rupiah ini bersifat fundamental. Investor akan menilai bahwa resiko investasi di negara ini tinggi, yang nantinya berimbas pada valuasi harga saham yang dinilai dengan harga yang lebih rendah. Untuk itu dukungan dan komitmen pemerintah dalam menjaga iklim investasi sangat dibutuhkan. Jika ini sudah dijalankan, maka selanjutnya tinggal mengeset kapan mulai masuk.

"Bila kamu mengenali dirimu dan musuhmu, maka kamu tidak akan takut berperang, tak peduli apa hasilnya. Bila kamu mengenali dirimu, tapi tidak mengenali musuhmu, maka dalam setiap kemenangan yang kamu raih, kamu juga akan menderita kerugian yang parah. Dan jika kamu tidak mengenali dirimu dan musuhmu, maka kamu tidak akan pernah menang dalam peperangan manapun." Sun Tzu

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...