Gelombang koreksi yang muncul dalam seminggu terakhir ini membuat cuaca pasar menjadi kurang kondusif. Gonjang ganjing pasar semakin tak terprediksi bilamana dollar menyentuh Rp13200 dan masih bertahan di level tersebut sampai ini hari. Para bear messenger semakin menjadi-jadi dalam menghembuskan berita-berita negatif dengan tujuan membuat pasar semakin panik. Seperti salah satu anlisa seorang ekonom dari Singapura yang mengatakan dollar bisa tembus Rp25000 / dollar (baca di sini). Dengan kata lain ia memprediksikan bursa saham akan crash. Tapi saya berpandangan bahwa ini adalah titik puncak terkuat dollar dan tak bisa lebih kuat dari ini. Nanti dasar penilaian soal ini akan saya posting di artikel yang berbeda. Saat ini kita akan fokus ke grafik IHSG, seperti yang lazim saya lakukan setiap minggunya.
IHSG terkoreksi melewati target support 5259. Posisi saat ini di 5216. Apakah ini indikasi jelek? Belum tentu. Posisi stochastic di oversold dengan volume yang meningkat tajam. Andai IHSG tertahan pada support 5259, maka mungkin koreksi ini tidak dihitung sebagai wave baru. Tapi dengan turun lebih rendah, maka bisa dihitung sebagai wave baru. Dengan demikian IHSG terkonfirmasi sedang berjalan di Minor Wave 2 of Intermediate Wave (5) of Primary Wave ((3)) of Cycle Wave V. Pembentukan wave 2 ini dengan sendirinya akan membatalkan wave 1 sebagai terminal wave. Artinya kita bisa cukup lega bahwa koreksi ini bukan merupakan awal dari bearish, melainkan awal dari bullish. Atau bisa dibilang berdasarkan perhitungan ini saya belum melihat tanda-tanda penurunan lebih lanjut dari IHSG. Justru sebaliknya, kondisi sekarang ini justru sangat rawan buat para bear karena kapan saja bull bisa 'call the bottom', masuk secara masif dan membalikkan keadaan menjadi sangat bullish. Ya kapan saja, dan mudah-mudahan itu tidak akan lama lagi.
Pergerakan IHSG memang diakui tersandera oleh pelemahan rupiah. Untuk pembahasan rupiah akan saya usahakan di artikel lain, karena tampaknya problem utamanya bukan dari dalam negeri, melainkan dari luar negeri yang belum jelas apa dan kenapa.
Grafik FNBS memperlihatkan bahwa asing mencatatkan aksi jual bersih yang fantastis Jum'at kemaren, dan saya meyakini bahwa ini merupakan indikasi bottoming. Sayangnya sampai ini hari saya masih menilai bahwa posisi hold buat mid-long term masih belum cukup nyaman, melainkan melulu masih posisi short term. Ya tentu saja tergantung pilihan sahamnya. Bijaklah dalam memilih. Setidaknya ramalan cuaca yang tak seberapa ini bisa menjadi informasi tambahan tentang prediksi pasar seminggu ke depan.
Rangkuman Pasar 2015 | |||||
25 | 26 | 27 | 28 | 29 | |
IHSG | 5288.36 | 5320.9 | 5253.39 | 5237.4 | 5216.38 |
Net FNBS (lembar) | -244.261.934 | +33.706.563 | +15.492.179 | -175.806.598 | -1.597.637.463 |
Total Net FNBS dlm sebulan | -2.069.087.128 | -2.067.393.638 | -1.954.223.015 | -1.921.022.455 | -3.565.722.867 |
Rp/USD | Rp13.186,- | Rp13.192,- | Rp13.229,- | Rp13.205,- | Rp13.211,- |
*Saham-ceria.blogspot.com |
Disclaimer on.
Post a Comment