IHSG masih berjalan di Minor Wave 1 of Intermediate Wave (5) of Primary Wave ((3)) of Cycle Wave V dengan target terdekat 5237 dan terjauh 5460. Dari gambar di atas terlihat bahwa target 5237 sudah terlampaui sehingga yang tersisa tinggal target 5460. Rally seminggu terakhir ini ternyata tidak didukung dengan arus modal yang masuk. Selain itu indikator stochastic sudah berada di level overbought dan volume relatif menurun. Maka kesimpulan sementara yang bisa diambil dari kondisi seperti ini adalah akan muncul koreksi dengan target yang tak jauh, yaitu berkisar 5259. Koreksi bisa terjadi cepat, bisa juga lambat, tapi hasil akhirnya akan membuat IHSG dalam kondisi flat.
S&P menaikkan peringkat hutang Indonesia dari stabil menjadi positif. Ini tentunya bisa dijadikan katalis buat mengerek IHSG ke level yang lebih tinggi. Namun sampai ini hari saya belum melihat tanda-tanda buat mengambil posisi long buat midterm. Jadi dalam waktu dekat ini masih didominasi dengan aksi trading jangka pendek. Tidak harus harian. Masih sangat dimungkinkan untuk trading 3-5 hari, atau bahkan 10 hari. Kalau sekilas melihat struktur grafik IHSG saat ini, bisa disimpulkan bahwa gerakan IHSG ke depannya akan melandai. Ini bisa dimaklumi karena memang tahun ini diprediksi pertumbuhan ekonomi 5,4%. Ini merupakan target yang realistis. Kendatipun begitu, tetap terbuka peluang untuk melampaui target tersebut, mengingat terjadi peningkatan penerimaan dari pajak dan ekspor di bidang perikanan.
Sebulan lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan, bulan dimana paling rentan terhadap inflasi. Karena itu Pemerintah sudah memastikan 2 hal jauh-jauh hari agar tidak terjadi aksi menaikkan harga sembarangan oleh pedagang, yaitu pertama, stok beras dipastikan mencukupi sampai lebaran; kedua, harga BBM dipastikan tidak naik. Pemerintah memutuskan untuk mengintervensi harga BBM (padahal kalau dinilai dari rumusannya, mestinya harga BBM sudah harus naik). Maka ancaman inflasi bisa diperkecil, asalkan kontrol terhadap harga-harga kebutuhan barang pokok benar-benar terjaga.
Kemampuan Pemerintah melakukan ini tidak lain tidak bukan karena APBN RI yang lumayan berisi, walaupun belum bisa dikatakan gemuk. Tak cuma itu saja, gaji 13 pun rencananya akan dibagikan sebelum bulan Puasa. Mengulang kembali, rupiah bisa bertahan pada level Rp13 ribuan ini pun karena BI punya tenaga buat mengintervensi. Dengan ketahanan ekonomi yang tak terduga seperti ini, wajar rasanya S&P menaikkan peringkat hutang Indonesia dari stabil ke positif.
Dari grafik FNBS terlihat arus asing membukukan volume jual bersih dalam seminggu ini dan semakin membesar, walaupun belum bisa dikatakan sangat besar. Masih dalam batas wajar. Lagipula sebelumnya terlihat volume beli bersih yang cukup besar. Tidak banyak petunjuk yang bisa ditarik dari FNBS saat ini. Selebihnya kita mengandalkan rupiah saja. Pasar sedang dan masih menunggu penguatan rupiah dan pelemahan dollar. Tidak cuma Indonesia, tapi juga negara-negara lain yang mata uangnya terdepresiasi parah akibat menguatnya dollar yang sulit dijelaskan. Tak banyak yang bisa dilakukan selain hanya bertahan agar rupiah tidak melemah lebih parah. Kita tak bisa terus-terusan mengandalkan intervensi BI. Semoga dalam waktu dekat ini akan terlihat titik terang.
Rangkuman Pasar 18-22 Mei 2015 | |||||
18 | 19 | 20 | 21 | 22 | |
IHSG | 5237.81 | 5269.37 | 5292.75 | 5313.21 | 5315.15 |
Net FNBS (lembar) | -98.236.090 | -65.607.659 | -1.294.832 | -36.445.783 | -144.468.931 |
Total Net FNBS dlm sebulan | -2.137.313.841 | -2.116.263.363 | -2.013.463.103 | -1.969.136.061 | -1.891.965.647 |
Rp/USD | Rp13.116,- | Rp13.183,- | Rp13.169,- | Rp13.150,- | Rp13.136,- |
*Saham-ceria.blogspot.com |
Disclaimer on.
Post a Comment