Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

IHSG Review 21-02-2015

Posted by Saham Ceria

IHSG Review 21-02-2015

Pergerakan IHSG menembus resisten 5367 sebagai kelanjutan pasca mini correction membatalkan prediksi garis biru dan cenderung memilih garis merah. Karena itu garis biru saya hapus dan hanya menyisakan garis merah dan hijau. Garis merah ini anomali sebenarnya, karena IHSG rebound pada support yang kurang ideal. Para beruang seperti kehabisan waktu. Dalam 1 bulan terakhir ini saya melihat banyak sekali anomali yang terjadi. Di saat ada kesempatan bagus untuk rally, IHSG malah flat. Di saat ada kesempatan bagus untuk koreksi, IHSG juga flat. Ini dengan cara membandingkan IHSG dengan arus modal yang masuk, sehingga kalau dirata-ratakan IHSG flat dan arus modal juga flat.

Rupiah melemah ke level Rp12809. Ini merupakan titik terendah dalam 3 bulan terakhir. Ini tentu bukan situasi yang bagus. Saya menilai satu bulan terakhir ini tenaga IHSG hanya bersumber dari sentimen positif di US dan Eropa. Kita melihat indeks Dow dan Eropa begitu cerahnya, sehingga mau tidak mau IHSG ikut terkena imbasnya, walaupun sebenarnya pergerakan IHSG ini rada kurang nyaman. Saham perbankan memimpin penguatan IHSG sebagai respon positif pasar atas kinerjanya yang cemerlang. Selanjutnya penurunan BI rate sebagai respon deflasi di bulan Januari 2015 memberikan angin segar buat sektor properti. Tapi jujur saja, saya kurang suka mengambil posisi berdasarkan momentum seperti ini. Penurunan BI rate ini pun sebenarnya di luar prediksi analis. Alasan kuat kenapa BI rate ini justru diprediksi naik, bukan turun, yaitu karena current account masih defisit, walaupun defisitnya tidak sebesar yang diprediksikan tahun lalu. Dengan menaikkan BI rate, tentunya diharapkan menarik hot money masuk yang pada gilirannya bisa memperkuat nilai tukar rupiah. (Sori.. saya tidak menuliskan angka-angka pastinya. SIlahkan googling sendiri.) Namun alasan BI menurunkan BI rate ini untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan menurut saya ini merupakan keputusan yang cukup berani (kontrarian). Tampaknya saat ini Pemerintah punya posisi tawar yang cukup bagus buat pemodal asing, sehingga meskipun BI rate diturunkan, Pemerintah yakin investor asing tetap akan masuk ke Indonesia.

Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, penurunan BI rate baru diikuti dengan penurunan suku bunga KPR 9 bulan setelahnya. Apakah kali ini pun seperti itu, kita tidak tahu. Itu sebabnya naik turunnya BI rate ini tidak lantas menjadi sentimen tertentu buat sektor properti, kecuali jangka pendek saja. Saya yang terbiasa investasi jangka menengah di sektor properti jarang sekali menggunakan sentimen naik turun BI rate sebagai momentum beli atau jual, tapi lebih cenderung pada penilaian fundamental. Jika cukup sabar, maka di akhir bulan Februari - awal Maret 2015 ini sudah akan rilis LK Tahunan masing-masing emiten. Jadi buat yang belum pegang sektor properti, ya jangan khawatir. Mudah-mudahan golden momentum-nya masih belum muncul.

IHSG masih belum menyelesaikan Minor Wave 3 of Intermediate Wave (3) of Primary Wave ((3)) of Cycle Wave V. Saat ini dimungkinkan IHSG akan bergerak di garis merah. Saya rada skeptis IHSG akan mengejar garis hijau, tapi bisa saja tebakan ini meleset, karena baik garis merah dan garis hijau punya target puncak yang sama, yaitu 5517.

IHSG FNBS Review 21-02-2015

Sejak tanggal 12 Februari 2015 lalu, asing sudah membentuk posisi long ideal ditandai dengan Total Net dalam 1 bulan sudah positif. Dari grafik di atas ini terlihat investor asing terus mencatatkan aksi beli bersih, meskipun rupiah terus terdepresiasi hingga ke titik terendah dalam 3 bulan terakhir. Ketidaksinkronan inilah yang membuat saya pribadi kurang nyaman dan cenderung curiga dengan pergerakan IHSG saat ini, sehingga bolak balik memprediksikan adanya koreksi berdasarkan hitungan EW. Tapi koreksi tajam yang diprediksikan itu tak juga kunjung tiba. Ada satu hal yang mungkin perlu diperhatikan pada grafik di atas. Tanggal 18 Februari 2015 asing mencatatkan beli bersih cukup besar, yaitu 568 juta lembar. Ini merupakan volume net buy terbesar dalam 6 bulan terakhir ini. Sebelumnya pernah terjadi net buy besar seperti ini dan diikuti oleh periode konsolidasi (kalau tidak mau disebut koreksi) dalam rentang waktu 1 bulan. Apakah hal yang sama akan terjadi nanti? Kita lihat saja.

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...