"Perang atau konflik dapat diukur dengan lima cara, yaitu jalan, cuaca, tanah, kepemimpinan, dan disiplin." |
Kamu tidak dapat memenangkan pertempuran, kecuali kamu sudah lebih dulu mengukur medan perang tersebut, seberapa besar dampaknya, dan seberapa besar hasil yang bisa diperoleh nantinya. Di investasi dikenal sebagai risk dan reward.
Jalan
"Jalan atau aturan membuat orang menyetujui pimpinannya sehingga mereka mengikutinya tanpa mempedulikan bahaya." |
Ini menyangkut rule of play di pasar modal. Aturan-aturan ini, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, digunakan untuk menciptakan pasar yang efisien, sehingga pelaku pasar akan setuju dengan sendirinya ketika berhadapan dengan aturan-aturan tersebut. Ini seperti mengatakan bahwa sebuah saham sudah oversold dan pasar bisa menerima itu.
Karenanya ada banyak jalan yang bisa ditempuh. Bisa dengan cara yang biasa, tapi bisa juga dengan cara yang tak biasa. Aksi-aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten bersangkutan sering menjadi jalan masuk yang tak biasa buat pelaku pasar. Namun, ada 2 jalan yang paling umum ditempuh, yaitu Fundamental dan Teknikal. Apapun ceritanya, segala cara selalu dikembalikan pada kedua macam metode ini. Seseorang berani merobohkan dinding rumahnya, asalkan tiangnya tak terganggu, agar kelak dia bisa membangunnya kembali, bahkan dengan 2 lantai sekaligus. Seorang investor yang menemukan sebuah saham undervalued dan berkinerja bagus, maka ia akan membeli saham tersebut tanpa mempedulikan apakah nanti saham tersebut tambah turun atau tidak, karena dia berpegang pada aturan tersebut.
Yang dimaksudkan sebagai pimpinan di sini adalah smart money, dan pengikutnya adalah pasar. Tapi di pasar kamu tidak akan mudah menemukan pimpinan ini. Mereka seperti bayangan saja, yang hilang dan timbul tanpa diketahui siapapun. Namun jejaknya akan selalu tertinggal bagi mereka yang memahami.
Cuaca
"Cuaca atau surga, berarti waktu atau musim." |
Di pasar itu ada 2 macam musim yang terjadi, yaitu musim panen (bullish) dan musim paceklik (bearish). Pada saat musim panen, apapun bisa dipetik dengan mudah. Saham-saham seolah-olah berbuah tiada henti. Jika satu pohon berhenti berbuah, maka pohon yang lain sedang ranum. Begitu seterusnya sampai perut kenyang. Berbeda dengan musim paceklik, dimana semua serba susah. Seperti hidup segan, mati tak mau. Pasar bergerak lambat seperti tak ada semangat.
Musim-musim ini sangat dipengaruhi oleh waktu. Ketika masa-masa pengumuman LK, saham-saham yang bagus akan bersuka-cita. Ketika suku bunga naik dalam rangka meredakan inflasi, saham-saham akan stagnan sambil menantikan arus likuiditas pasar. Kalau ternyata likuiditas tak kunjung tiba, maka masa tersebut terancam menjadi masa paceklik. Likuditas ini seperti air yang digunakan untuk menyiram tanah agar tidak kekeringan.
Jika mau bercocok tanam, pastikanlah ketika menjelang masuk musim panen, baik secara fundamental maupun teknikal, agar kamu tidak kecewa atau terlalu lama menunggu nantinya.
(Bersambung)
Post a Comment