Penjelasan tentang ini biasanya akan terdengar terlalu teknis sekali. Kalau dijelaskan secara sederhana, tentunya investasi saham itu bisa diawali dengan cara membuka akun di sekuritas, lalu menyetorkan sejumlah modal, dan kamu pun sudah bisa bertransaksi jual beli saham di bursa. Sesederhana itukah? Secara teknis, iya sesederhana itu. Tapi tentunya jawaban ini agar berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih sulit dan tak cukup dijawab secara teknis, tapi juga melibatkan filosofi dan pengalaman. Sebagai contoh : Kalau sudah buka akun, mau beli saham apa ya? Saham apa yang kira-kira bagus? Nah, kriteria saham bagus ini berbeda-beda bagi masing-masing orang. Untuk menjawabnya, tentu tidak bisa sekedar asal ceplos. Butuh alasan yang kuat dan sering kali itu susah dijelaskan secara singkat. Fokus tulisan ini sebenarnya menjelaskan bagaimana mengawali investasi saham ini, tapi nantinya kamu akan menemukan banyak pertanyaan-pertanyaan sulit yang justru dilontarkan oleh para pemula.
Saya bukan berlatar belakang ekonomi, apakah bisa sukses di pasar saham?
Begini. Yang jelas-jelas sudah berlatar belakang ekonomi pun belum tentu bisa sukses di pasar saham kok. Di artikel Cerita lain : Inspirasi Karena Menulis, saya menuliskan bahwa profesi pasar modal ini adalah profesi yang lengkap. Penuh logika, intrik, dan manipulasi. Ada politiknya. Ada ekonominya. Ada kedokterannya. Ada psikologinya. Ada akutansinya. Ada sosialnya. Nah sekarang, kira-kira latar belakang apa yang paling cocok buat profesi ini? Ya latar belakang apa saja bisa.Tidak perlu minder dengan tingkat pendidikan yang rendah, dan jangan pula sombong dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Tidak perlu malu dengan modal yang kecil, dan jangan pula gegabah dengan modal yang besar. Jadi kalau kamu memang benar-benar ingin terjun ke pasar modal, sebenarnya tak usah repot memikirkan apa latar belakang pendidikanmu, karena itu tidak menjadi soal lagi di sini. Tak ada yang peduli soal itu. Pun tak ada yang peduli apa profesimu sekarang, apakah kamu guru, dokter, dokter gigi, dokter hewan, teknisi, pedagang sayur, pedagang beras, pedagang burung, satpam, dan sebagainya. Asalkan ada modal, silahkan coba investasi saham. "Saya tidak cantik. Saya tidak ganteng. Saya pendek. Saya jelek." Apalagi itu, tak ada yang mempersoalkan itu di sini. Bahkan kalaupun kamu datang dari dunia antah berantah sekalipun, lalu memutuskan untuk terjun ke dunia saham, tak ada yang peduli soal itu. Semua punya potensi untuk bisa sukses di sini, sebagaimana semua pun punya potensi untuk bisa bangkrut di sini. Pastikan kamu tidak akan bangkrut agar kamu punya kesempatan untuk bisa meraih sukses di pasar modal nantinya. (Baca juga : Cara Agar Bertahan Dan Tidak Bangkrut Di Pasar Saham.)
Bagusnya pake broker / sekuritas apa ya?
Broker apa saja asalkan memenuhi 3 syarat, yaitu :- MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan)-nya besar yaitu di atas Rp25 milyar.
Tahun 2008 silam, BEI pernah melakukan suspensi terhadap sekuritas dengan MKBD < Rp25 milyar. Walaupun sistem ini diawasi secara otomatis oleh pihak BEI, tidak ada salahnya kita berjaga-jaga dengan mencari tahu berapa besar MKBD sekuritas yang kita tuju. - Fasilitasnya lengkap dan lancar.
- Prioritaskan yang memiliki platform online trading (OLT). Saya memang cenderung memilih platform OLT yang software-based ketimbang web-based dengan alasan kecepatan dan keamanan, karena saya tidak ingin kecepatan OLT terganggu akibat lambatnya kecepatan dari browser. Juga browser rentan diserang virus. Tapi seiring berkembangnya kecepatan internet dan makin canggihnya sistem antivirus, baik software-based maupun web-based sama bagusnya. Oh ya jangan lupa tanyakan pada sekuritas, jika OLT macet, apakah bisa melakukan order by phone? Itu penting buat berjaga-jaga.
- Masing-masing OLT memiliki kelebihan dan kekurangan dalam fasilitasnya. Fasilitas tersebut seperti kelengkapan perangkat analisa teknikal, grafik FNBS, info pasar (ulasan, berita, rumor, hingga rekomendasi), informasi antrian bid dan offer, fasilitas notification by email / sms / message, data-data laporan keuangan emiten yang up to date dan lengkap, dan sebagainya. Ada sekuritas yang menyediakan real-time datafeed gratis buat nasabah yang menggunakan Amibroker dan Metastock. Ada juga sekuritas yang menyediakan fasililtas chatting agar para nasabah bisa saling berkomunikasi. Ada juga sekuritas yang menyediakan seminar investasi gratis yang sangat baik buat diikuti oleh nasabah, terutama sekali yang baru terjun ke dunia saham.
- Back office system-nya bagus
Ini yang terpenting. Kita membutuhkan sekuritas yang cepat tanggap terhadap keluhan nasabah. Keluhan-keluhan seperti pengurusan kartu AkSes KSEI yang lama kelar, OLT macet, susah login, pengiriman-penarikan uang, dan sebagainya harus bisa ditanggapi secara cepat.
Pengalaman saya yang paling berkesan adalah ketika saya menarik dana dari saham (withdraw) ke rekening saya di bank X. Ditunggu 3 hari, uang tersebut belum masuk ke rekening. Saya tanyakan ke sekuritas, mereka bilang uangnya sudah dikirim. Lalu saya bersabar dan putuskan untuk tunggu seminggu. Ternyata dalam seminggu pun uang saya belum juga masuk. Akhirnya saya mengamuk dan mengirimkan email berpuluh-puluh kali ke bagian keuangan sekuritas yang isinya, "Uang belum masuk. Uang belum masuk. Uang belum masuk. Uang belum masuk." supaya mereka tahu kalau saya marah sekali. Pihak sekuritas memohon maaf atas ketidaknyamanan itu dan menjelaskan bahwa benar uang tersebut sudah dikirimkan minggu lalu. Sebagai buktinya, mereka mengirimkan fax tanda pengiriman, lengkap dengan tanggal, jam, hari, kode pengiriman, bank pengirim, hingga bank penerima.
Besoknya saya pun bergerak. Saya datangi dulu ke bank pengirim buat mengecek apakah benar sudah ada pengiriman atau tidak, sambil menunjukkan lembaran fax yang saya peroleh dari sekuritas. Ternyata benar, bank tersebut memang mencatat ada pengiriman uang ke rekening saya di bank X. Saya berkesimpulan berarti kendalanya ada di bank X. Saya bergegas menuju bank X. Di bank X saya ceritakan keluhan saya sembari menunjukkan fax dari sekuritas. CS bank X tersebut menanyakan apakah saya sudah mengecek ke bank pengirim atau belum. Nah, di sini otak saya langsung mendidih. Mestinya mereka yang pro-aktif membantu nasabah mengecek ke sana, bukan saya disuruh-suruh seperti itu. Sengaja saya tidak memberitahukan bahwa saya sudah ke sana lebih dulu. Saya ingin tahu apa yang bakalan bank X ini lakukan. Masa iya antara bank tidak bisa melakukan saling konfirmasi? Masa iya harus nasabah sendiri yang disuruh-suruh ke sana kemari untuk mengkonfirmasi masalah itu? Mereka meminta saya untuk tidak marah-marah dulu dan mereka akan bantu mengeceknya. Saya bilang gara-gara uang itu belum juga masuk, berantakan semua rencana saya seminggu ini. Mereka kembali meminta maaf. Ternyata prosesnya tidak bisa selesai satu hari karena mereka harus menghubungi bank pusat di Jakarta. Untuk itu saya harus bersabar menunggu informasi dari mereka dalam waktu 3 hari.
Tiga hari yang mendebarkan. Akhirnya mereka menelpon saya untuk segera ke kantor cabang bank X tersebut. Alhamdulillah uang saya sudah masuk ke rekening. Tidak banyak penjelasan yang saya terima di sana. Tapi dari sedikit keterangan yang mereka utarakan, saya menduga sistem dari bank X ini sempat macet. Beruntung saya cepat mengadukan masalah ini. Kalau tidak, entah bagaimana nasib uang saya tersebut. Usai masalah itu saya bereskan, saya meminta maaf pada pihak sekuritas, menghaturkan banyak terima kasih atas bantuan dan respon mereka yang cepat tanggap, benar-benar high recommended securities. Kita memang butuh sekuritas yang cepat tanggap atas keluhan nasabah. Tahun 2014 silam, sekuritas ini menyabet predikat Perusahan Sekuritas Terbaik 2014 versi majalah Infobank. Selanjutnya, saya dengan mantap menutup akun saya di bank X buat selamanya. Oh ya, buat berjaga-jaga, selalulah daftarkan 2 akun bank ke sekuritasmu, karena jika yang satu macet, kamu bisa gunakan yang satunya lagi.
Bagaimana dengan fee? Apakah tidak diperhitungkan? Saya cek dimana-mana fee trading ini tidak banyak berbeda. Untuk fee beli, berkisar antara 0,1 s/d 0,2%. Untuk fee jual, berkisar antara 0,2 s/d 0,3%. Biasanya fee ini bersifat negotiable. Semakin besar modal yang kamu miliki, semakin rendah fee yang bisa kamu dapatkan. Buat saya sendiri, tidak masalah kalau fee-nya agak mahal, asalkan fasilitas yang diperoleh memang bagus. Tapi mungkin harus ditanyakan apakah ada biaya bulanan? Biaya bulanan biasanya dikenakan oleh sekuritas yang memiliki fasilitas OLT. Besarnya sekitar Rp33.000,-. Jika aktif melakukan trading, maka biaya ini ditiadakan. Tanyakan apakah ada minimal transaksi per bulan? Juga tanyakan jika tidak melakukan pembelian saham selama 3 bulan, misalnya, dan dana dibiarkan idle, apakah ada biaya tambahan lain yang dikenakan? Tanyakanlah hal-hal lain yang ingin kamu ketahui. Nasabah itu seperti raja. Jadi jangan takut-takut untuk bertanya ini itu. Kalau mereka ternyata tampak tidak senang kamu banyak bertanya, tinggalkan sekuritas itu dan carilah sekuritas lain.
(Bersambung)
Post a Comment