Trading saham itu sulit. Itu saya akui. Profesi awal saya dulunya tak sesulit ini. Tak usahlah saya ceritakan apa profesi saya dulunya. Ya memang profesi saya dulu itu sulit, tapi tetap bisa dipelajari dengan mengikuti pelatihan secara intensif. Sedangkan di saham, saya lihat tidak begitu. Coba saja, mau pelatihan saham dimana? Seminar mana? Workshop mana? Bisa apa tidak melatih sampai benar-benar jago? Kalau pun bisa, mungkin harga pelatihannya selangit saking mahalnya. Rata-rata mengiming-imingi profit konsisten dengan 4 syarat, yaitu :
- Disiplin dan ikuti sistem dengan benar
- Psikologi trading harus baik
- Money management harus ketat
- Tidak main saham gorengan.
If you want something you've never had, then you've got to do something you've never done.
Buat saya ini bukan sebuah pilihan, tapi keharusan. Untuk menemukan apa yang saya cari, saya harus punya ide. Ide itu bukan datang dengan tiba-tiba. Harus ada yang menginspirasi. Rata-rata kita lebih banyak melewatkan waktu tanpa hal-hal yang bermanfaat. Tiap kali kita terlena dalam kesenangan, maka saat itu pikiran kita kosong. Kita butuh sesuatu agar ide itu keluar. Sebuah pemicu....
Pengalaman buruk merupakan inspirasi utama dalam menelurkan ide-ide penting. Ketika saya berhadapan dengan situasi yang buruk, merasa gagal, saya tulis sebagai catatan. Bikin analisa sendiri. Bikin kesimpulan sendiri, walaupun setelah dibaca ulang ternyata analisa dan kesimpulannya salah. Ya tidak apa-apa. Kalau salah, perbaiki lagi. Masih salah juga? Perbaiki lagi. Habis waktu memang, tapi mau bagaimana lagi? Toh profesi ini pilihan saya sendiri. Dan profesi ini menuntut belajar lebih banyak, ya harus terima dong. Pelan-pelan dari situ kita akan menemukan titik terangnya. Kalau tidak menulis dan tidak melakukan kesalahan, bagaimana kita bisa menemukan titik terang? Apakah kita menunggu ada orang super baik hati mengajarkan perihal saham sedetil-detilnya kepada kita? Tidak. Kita harus mempelajarinya sendiri. Mencobanya sendiri. Rugi sendiri. Untung sendiri. Puas sendiri. Nangis sendiri. Dan akhirnya.. gila sendiri.
Profesi pasar modal ini adalah profesi yang lengkap. Penuh logika, intrik, dan manipulasi. Ada politiknya. Ada ekonominya. Ada kedokterannya. Ada psikologinya. Ada akutansinya. Ada sosialnya. Ini membuat profesi trader menjadi profesi yang mengasikkan sekaligus mengerikan. Mengasikkan karena banyak hal yang bisa dipelajari. Mengerikan karena seberapa banyak belajar, tak menjamin akan sukses di bursa saham (baca Delusi Saham : Jika Pengalaman Menjadi Ampas).
Tulislah sesuatu, walaupun itu cuma tulisan kosong tanpa makna yang jelas. Banyak ide di kepala. Tapi itu tidak akan pernah terbongkar, kecuali kamu memulainya dengan menulis. Munculkan inspirasimu saat menulis.
Ya mungkin suatu saat kalau saya mulai jarang menulis, itu berarti saya sudah bosan, atau sudah menemukan apa yang saya cari, atau mungkin saya belum dapat ide sama sekali. Salah satu itu pasti akan terjadi. Dijalani sajalah dulu. Ayoo.. semangaatt!!
Tulisan2 yg menarik
Terima kasih Pak Indra Yana.
wah saya sangat senang dengan blog ini.. keep writing, bro!
saya jg mulai menulis nih di www.investasisahambaik.blogspot.com
Mantap Pak Chanworks. Memang semestinya begitu. Berbagi keberuntungan lbh dulu sblm mendapatkan keberuntungan. Semoga sukses bro!
Post a Comment