Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

13 Macam Tipe Player - Bagian 1

Posted by Saham Ceria

13 Macam Tipe Player

Saya menganalogikan pasar modal itu seperti danau uang raksasa, besar dan dalam, yang dikelilingi oleh banyak sekali orang-orang yang mencoba untuk mengail uang dari sana. Dari sini bermunculan beragam tipe-tipe manusia yang secara umum mengupas tuntas tentang caranya menyikapi danau uang tersebut, yang tak lain tak bukan berkenaan dengan caranya menyikapi uang itu sendiri. Ada yang menganggap bermain saham itu mudah, semudah ia mendapatkan uang itu dari warisan. Ia menjalani keyakinan 'main saham itu mudah' hanya untuk menyaksikan kualitas tradingnya semakin hari semakin buruk sebelum ia memutuskan untuk keluar dari arena. Ada yang menganggap investasi itu sederhana, sesederhana membaca resep kue, dicoba dan bingo.... kue pun jadi! Sebelum akhirnya muncul persoalan lain, yaitu resep tersebut tak bertahan lama karena kue cepat basi, atau keburu digerogoti tikus dan rayap, atau resep mendadak tak lagi manjur seperti dulu.

Ada yang menganggap pasar modal itu tak lebih dari sekedar tempat adu keberuntungan, seperti menebak gambar apa yang akan muncul dari sebuah koin yang sedang dilontarkan ke atas. Ada yang berusaha membantu orang lain untuk memancing uang dari danau tersebut, membuka pelatihan, semata-mata karena ia kebetulan mendapat profit pasca krisis, sesuatu yang mungkin hanya terulang 10-20 tahun sekali. Ada yang benar-benar ahli dan banyak menghabiskan waktu hanya buat memahami rahasia di balik danau uang tersebut, tapi berakhir pada ketidaksabaran karena menyaksikan teori yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun harus kembali bertekuk lutut di hadapan ganasnya bursa.

Dalam perjalanan mengarungi danau uang, tanpa sadar kita sudah memilih satu model pemain sebagai karakteristik kita. Dan sebagaimana profesi-profesi lainnya, di pasar modal ini pun ada level-levelnya. Kamu tentu sudah baca tulisan tentang 7 tingkatan trader yang mengacu pada proses pembelajaran ilmu trading mulai dari dasar hingga ke puncak. Nah, kali ini yang akan kita bahas adalah hasil dari pembelajaran itu pun ternyata ada tingkatannya. Persis seperti tamat belajar di SMP, lalu melanjutkan ke SMA, dan seterusnya. Dan sudah bisa ditebak, di profesi pasar modal ini pun ada level puncaknya. Kita akan bahas satu persatu tipe-tipe ini beserta ciri-cirinya.


NEWBIE

Adalah pendatang baru di pasar modal. Ada 3 tingkatan Newbie yaitu :

Level 1 : Beginner Luck

Ia memilih saham semata-mata sekedar adu nasib, tanpa ia tahu apakah saham yang dibelinya itu bagus atau tidak.

Level 2 : Buy on Recommendation

Ia mendapat rekomendasi dari sekuritas atau orang-orang yang dipercaya bisa memberikan rekomendasi yang mantap. Rekomendasi tersebut bisa didapat baik secara gratis maupun berbayar.

Level 3 : Technical or Fundamental Amateur

Dengan banyaknya informasi seputar bursa saham, ia belajar dari buku atau blog. Ia sedikit memahami analisa teknikal/fundamental sebagai dasar pengambilan keputusan.

Tak ada keharusan seorang newbie harus melewati level 1 dulu. Bisa saja langsung lompat ke level 3. Bisa dari level 3 turun ke level 2. Dulu saya mulai dari level 3, lalu turun ke level 2 karena saking frustasinya. Level-level ini hanya untuk pemetaan saja, bukan sebuah keharusan untuk melewatinya satu persatu.

Dari Newbie ini, kita akan memilih 1 di antara 3 profesi yang akan dijalani nantinya yaitu Scalper, Trader, atau Investor.

SCALPER

Pasti ada yang bertanya kenapa Scalper dibedakan dari Trader. Saya katakan Scalper itu memang beda dari Trader. Jangan hanya sekedar melihat persamaan bahwa keduanya itu sama-sama melakukan trading. Kalau soal itu, investor itu pun trading juga. Apakah ini berkenaan dengan pemilihan jangka waktu? Sebenarnya tidak juga, tapi ini lebih kepada idealisme pelaku. Scalper meyakini bahwa esok hari akan selalu sulit untuk diprediksi sehingga keputusan menyimpan saham hari ini hingga esok akan selalu bersifat spekulatif tinggi. Maka strategi terbaik adalah saham tersebut harus dilepas pada hari itu juga. Kalau ternyata besok malah naik, tinggal pilih pada harga berapa bisa ikutan lagi. Kalau ternyata besok turun, tidak merugi karena sudah dijual hari ini. Dengan idealisme ini, maka jangka waktu terbaik yang dipilih adalah harian (day trading).

Untuk level Scalper, saya tak menemukan ada tingkatan lain. Level paling dasarnya disebut Scalper, level paling puncaknya pun disebut Scalper. Ada Scalper menyebut dirinya sebagai Swing Trader, karena menganggap bahwa gaya tradingnya mengikuti swing harga jarak pendek, padahal sebutan tersebut kurang tepat. Dari segi metode analisa, position sizing, timeframe, s/d manajemen resiko akan terlihat antara Scalper dan Swing Trader itu berbeda jauh. Scalper adalah Scalper, Swing Trader adalah Swing Trader. Keduanya berbeda satu sama lain, baik dari segi konsep teori maupun praktik.

(Bersambung)

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...