Sudah beberapa bulan belakangan ini saya memang lebih intens memperdalam analisa teknikal ketimbang fundamental. Alasan utama saya adalah karena saya memiliki perangkat yang cukup lengkap untuk menganalisa teknikal, sesuatu yang justru masih sangat minim saya miliki di analisa fundamental. Mungkin jika segala perangkat fundamental yang saya butuhkan sudah tersedia, saya akan kembali memperdalam analisa fundamental. Kalau ditanyakan mana yang lebih sulit menganalisa secara teknikal atau fundamental, jawabnya sama sulitnya. Kesulitan utama pada analisa teknikal adalah pada menentukan kemungkinan sinyal dan target, sedangkan kesulitan utama pada analisa fundamental adalah pada menentukan valuasi saham. Kalau soal screening saham, akurasi fundamental jauh lebih bagus ketimbang teknikal, namun sayangnya lebih repot. Kalau soal memprediksi titik balik harga, baik jangka pendek maupun jangka panjang, maka teknikal jauh lebih akurat ketimbang fundamental, namun sayangnya buat menemukan tehnik yang benar-benar bagus itu sangat sukar.
Selain memilih berdasarkan analisa yang paling bisa dikuasai, alasan menjatuhkan pilihan ke salah satu analisa biasanya berkenaan dengan idealisme yang dimiliki masing-masing orang. Ada orang yang meyakini bahwa pergerakan harga pasti sangat dipengaruhi oleh fundamental emiten yang bersangkutan. Jika fundamental buruk, maka mustahil saham tersebut bisa naik tinggi. Kalaupun bisa naik, itu pastinya karena digoreng bandar. Dan saham-saham berfundamental bagus lah yang akan jadi pemenangnya nanti, karena cepat atau lambat harga akan bergerak naik sesuai valuasinya. Di lain pihak, ada yang meyakini bahwa pergerakan harga saham itu tak harus mengikuti fundamental, karena analisa fundamental hanya menganalisa kinerja yang sudah lewat, bukan kinerja yang akan datang. Belum lagi pergerakan harga sering dipengaruhi oleh kejadian-kejadian tak terduga seperti situasi politik, ancaman teror, bencana alam, dan sebagainya, sehingga lebih logis menganalisa langsung ke grafik sahamnya ketimbang laporan keuangannya.
Karena memang kedua analisa ini punya kelebihan dan kekurangan yang menonjol, cara terbaik tentunya mempelajari keduanya sekaligus. Apakah selesai masalah? Masih belum, karena kita akan dihadapkan dengan problem waktu. Jangankan buat menguasai kedua analisa itu sekaligus, bahkan untuk menguasai 1 macam analisa pun membutuhkan waktu bertahun-tahun. Jangan bermimpi itu bisa dipelajari dalam waktu singkat. Ada banyak eksperimen yang harus kamu kerjakan dan ada hal-hal baru yang harus kamu catat. Problem waktu ini juga yang pernah saya alami dulu dan benar-benarlah banyak waktu yang tersita buat mempelajari analisa saham. Apakah setelah mempelajari keduanya, maka sudah dijamin akan berhasil di pasar modal? Baiklah, memang setelah mempelajari kedua macam analisa ini tak menjamin akan berhasil di pasar modal, tapi tampaknya saya memang tak punya pilihan selain melakukan itu secara bertahap. Proses pembelajaran ini sangat berat, mau tidak mau harus dinikmati. Belajar apapun tak akan menjamin kamu akan sukses, tapi tanpa belajar dipastikan kamu tak bakalan sukses. Saya melakukannya seperti sedang berpetualang, sehingga belajar apapun tak akan membuat saya bosan karena selalu menemukan hal-hal yang baru. Saya pun akhirnya membuat blog ini untuk menuliskan segala petualangan saya itu agar sobat-sobat bisa menikmati seperti apa yang saya nikmati.
Sobat, kita sama belajar dan berlatih, membantu dan memberi informasi. Jangan pernah takut salah. Tak ada anak yang tiba-tiba bisa berdiri dan berlari, melainkan dari merangkak dulu. Membuat kesalahan itu adalah hal yang wajar. Pastikan saja kamu tetap bisa mengamankan posisi modalmu kendatipun analisamu keliru. Kelak jika banyak orang yang telah memahami duduk perkara pasar modal ini, maka mudah-mudahan ke depannya profesi pasar modal bukan lagi menjadi profesi yang aneh, melainkan profesi yang layak dijalani oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Harapan saya bursa saham kita akan semakin ramai oleh investor-investor lokal. Sayang sekali pertumbuhan pasar modal kita hanya dinikmati oleh segelintir orang Indonesia, karena kebanyakan hanya dinikmati oleh investor asing.
Mulailah belajar saham dari sekarang. Pelajari dan kerjakan. Saya, kamu, kita semua pasti bisa. Insya Allah.
fundamental tentang pasar saham memang perlu sebelum main saham, thanks gan :)
Post a Comment