Setelah menyentuh level tertinggi dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, IHSG berpotensi akan masuk ke fase koreksi. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, ada 2 kemungkinan target supportnya yaitu pertama di 5072-5097, dan kedua di 4993-5020. Dan saya tidak punya petunjuk tentang level support mana yang paling punya peluang untuk dituju. Ya tentu saja tidak semua hal bisa terbaca lewat grafik. Terlihat garis merah sudah merunduk, menandakan asing sudah melepas barang dalam seminggu ini dan volumenya cukup lumayan. Capital flow pun terlihat turun sedikit. Stochastic yang memang sudah lama overbought mengisyaratkan akan ada potensi koreksi ke depannya. Selanjutnya jika diperhatikan grafik FNBS, alih-alih memplot volume net buy/sell, saya justru memplot volume beli dan jual oleh asing agar kita bisa melihat trend beli/jual dengan jelas. Sayangnya ukuran gambar di atas ini terpaksa diperkecil agar muat di blog. Akibatnya space grafik menjadi sempit dan grafik volumenya pun jadi sukar dinilai di situ. Harap maklum.
Euforia soal tax amnesty memang menjadi motor penggerak IHSG dalam seminggu ini, tapi jangan sampai kamu mengambil posisi hanya berdasarkan euforia-euforia demikian, terlebih lagi jika kamu hanya melakukan trading-trading jangka pendek. Buat saya, efek tax amnesty rada sulit buat dianalisa. Memang ada potensi Rp600 T yang bisa masuk ke pasar modal, tapi prosesnya tentu tak akan dilakukan dalam sekejap mata karena rata-rata trader besar biasanya masuk secara menyicil bertahap. Maka jangan heran IHSG masih bisa terkoreksi turun, asing bisa mencetak net sell, walaupun kebijakan tax amnesty sedang berjalan.
Prediksi saya soal dollar pun akhirnya gatot alias gagal total. Dollar masih belum menyentuh level di bawah Rp13.000,- Walaupun begitu, saya tetap memprediksi dollar akan turun ke bawah Rp13000,-. setidaknya dalam tahun ini juga. Semoga demikian.
Disclaimer on.
Post a Comment