Konsep sistem bursa saham itu bukanlah taruhan, bukan pula permainan, melainkan lelang. Uniknya di sini harga bisa dilelang naik tapi juga bisa dilelang turun, tergantung nilai dari saham yang bersangkutan, sehingga tak berbeda dari jual beli biasa yang dipengaruhi kondisi supplai dan demand. Penentuan nilai ini bisa secara fundamental, bisa secara teknikal; bisa jangka waktu pendek, bisa jangka waktu panjang. NIlai juga sangat tergantung dengan kondisi politik dan ekonomi, kebijakan-kebijakan yang diambil, serta besar-kecilnya arus modal yang masuk. Karena penilaian atas nilai umumnya bersifat subjektif (penilaian objektif hanya menurut pendapat pribadi masing-masing orang), maka muncul semacam kompetisi / persaingan dalam menganalisa saham. Persaingan inilah yang dikesankan sebagai 'bermain saham', padahal yang sebenarnya itu semata-mata adu analisa. Sama seperti 2 orang yang melihat sebuah lukisan, yang satu bilang itu gambar pemandangan dengan sawah yang menghijau, yang satu bilang itu gambar pemandangan dengan lautan biru. Salah satu di antaranya mungkin benar, namun keputusan final tetap akan diserahkan ke pasar.
Kendatipun ada beberapa istilah yang lazim digunakan di perjudian, seperti risk-reward, probabilitas, spread, dan sebagainya, bukan berarti sistem yang dijalankan di bursa merupakan sistem judi. Risk-reward menggambarkan persentase potensi resiko berbanding dengan hasil. Ini lazim digunakan dalam instrumen investasi dan bisnis manapun. Manfaat harus lebih besar ketimbang mudharat. Jangan sampai kebalik dimana mudharat lebih besar ketimbang manfaat. (Baca juga : Cara Menghasilkan Profit Konsisten.) Probabilitas menggambarkan seberapa besar peluang pilihannya tepat. Kalau probabilitasnya kecil sekali, lebih baik jangan diteruskan. Metode ini persis seperti studi kelayakan bisnis dan studi kelayakan investasi. Spread menggambarkan besar-kecilnya komisi agen / broker. Jadi kalau ada istilah-istilah yang kebetulan sama dengan di perjudian, maka itu hanya kebetulan semata-mata, bukan berarti asal muasalnya dari judi.
Karena sistem yang dijalankan adalah lelang, maka eksekusi lelang tersebut sama seperti jual-beli pada umumnya. Ada uang, ada barang. Harus tunai, tidak bisa hutang. Konsep good delivery dan good fund menjamin bahwa barang yang sudah dibeli tidak akan jatuh ke tangan orang lain, tidak akan tertukar, apalagi hilang. Semua transaksi akan tercatat dengan rapi agar bisa digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Jual beli ini hanya melibatkan 2 pihak, yaitu pembeli dan penjual, dimana antara keduanya dipertemukan oleh seorang broker. Broker mendapatkan komisinya, penjual bisa menjual sahamnya, dan pembeli bisa mendapatkan sahamnya. Jika harga saham yang baru dibeli ternyata malah turun esoknya, bukan berarti penjual untung. Jika harga saham tersebut naik, bukan berarti pembeli mendapatkan untung dari sesama pembeli lain, apalagi dari penjual. Zero sum game tak berlaku di sini. Kalau saya berhasil menjual saham di harga yang tinggi, bukan berarti saya mendapatkan profit dari kerugian pembeli lain. Skenarionya bisa banyak sekali. Sering terjadi saham yang saya jual malah lanjut naik esoknya, lantas pembeli mana yang rugi? Tidak ada yang dirugikan, dan saya mendapatkan profit dari pembeli yang profit juga. Itulah konsep jual-beli lelang, dan konsep semacam ini sulit dipahami oleh para penjudi sumbu pendek yang hanya tahu situasi profit-loss dan loss-profit, tak pernah tahu situasi profit-profit, loss-loss, none-profit, none-loss, profit-none, loss-none, floating profit-potential loss, floating profit-potential profit, floating loss-potential loss, floating loss-potential profit, dan sebagainya. Kita pun memahami bahwa bursa saham itu bukanlah kasino, mirip pun tidak, melainkan bursa lelang terbesar di dunia.
Di bursa saham kita tidak bisa mengendalikan naik turunnya harga. Ada mekanisme otomatis yang mengatur soal itu. (Baca juga : Bagaimana Harga Saham Terbentuk?) Terkadang kita berhasil memprediksi arah pasar, tapi tak jarang yang gagal. Informasi terus diberikan saban hari mulai dari yang gratis hingga yang berbayar. Beragam teori s/d praktek dikerjakan hanya untuk melihat apakah teori dan prakteknya terbukti berhasil di pasar atau tidak. Kalau boleh saya memberikan analogi, seseorang yang terjun ke dunia saham harus bisa berlaku seperti seorang ilmuwan di laboratorium yang mempelajari bagaimana cara kerja sebuah antibiotik. Kamu akan banyak menghabiskan waktu untuk meneliti dan bereksperimen. Itu semua dilakukan untuk mengantisipasi berjudi dengan pasar. Dengan sistem yang berjalan di bursa saham, tak ada cara buat berjudi. Berjudi melawan siapa? Bertaruh melawan siapa? Melawan pemain lain? Melawan pasar? Satu-satunya orang yang kamu ajak bertaruh di bursa saham ini adalah dirimu sendiri. Kamu melawan dirimu sendiri, bukan bandar, bukan saya, bukan trader lain, apalagi pasar.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment