Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa ditanggapi negatif oleh hampir seluruh bursa saham dunia. Koreksi besar-besaran pun terjadi di indeks saham Eropa, diikuti oleh Amerika, dan akhirnya Asia. Poundstering melemah -8.03% terhadap dollar dalam satu hari saja. Melansir laman Bloomberg, Jumat (24/6/2016) poundsterling sudah anjlok lebih dari 10%. Angka ini merupakan yang terburuk apabila dibandingkan dengan penurunan pada 1992 yang hanya mencapai 4,1%. Posisi poundsterling saat ini merupakan yang terendah dalam 30 tahun terakhir. Steven Saywell, global head foreign-exchange strategy BNP Paribas, mengatakan yang terburuk belumlah terjadi. “Seperti kami, sebagian besar klien juga terkejut dengan hal ini,” ujarnya seperti dilaporkan Bloomberg, Sabtu (25/6/2016). Atau dengan kata lain, kejatuhan poundsterling pasca Inggris Raya memilih keluar dari Uni Eropa diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Ini menjadi perhatian khusus karena kejatuhan poundsterling juga membuat rupiah terseret melemah tajam terhadap dollar yang pada ujungnya menyeret turun indeks saham.
Saya tidak tahu apakah ini akan berlangsung sementara, juga tidak tahu apakah situasi yang lebih buruk bisa terjadi. Beragam skenario bisa saja terjadi, mulai dari yang terburuk hingga yang terbaik. Mungkin lebih baik kita mengecek grafik IHSG dan mencoba memprediksi dimana kemungkinan letak titik swing harganya. Ada area 4699-4722 yang bisa menjadi bantal support IHSG. Terlihat pada gambar di atas, pada Jum'at kemaren IHSG membentuk candlestick dengan ekor panjang, yang terbentuk sebagai aksi rebound spontan menjelang pasar tutup. Aksi semacam itu sukar untuk disimpulkan apakah itu menjadi petanda rebound atau belum, namun candlestick yang mulai menurun dengan volume yang meningkat bisa menjadi indikasi bahwa beruang masih menyimpan amunisi. Mungkin akan ada aksi guyuran lanjutan, tapi entah kapan. Posisi stochastic terlihat kurang meyakinkan, masih berada di zona overbought seolah-olah ogah turun. Diasumsikan harga akan tertahan sementara waktu, bergerak mendatar sebelum melanjutkan koreksinya menuju area support.
Secara teknikal, pelemahan rupiah bisa mencapai Rp13625,-/dollar. Jadi berhati-hatilah. Seperti biasa, dalam koreksi seperti ini tak berarti semua saham ikut terkoreksi. Ada dan akan selalu ada saham-saham yang bisa ditradingkan, tapi tentunya butuh kejelian lebih untuk melakukan itu. Jika memang kurang nyaman dengan situasi seperti ini, tidak salah untuk menahan diri sambil menunggu momentum yang lebih bagus.
Disclaimer on.
Post a Comment