Salah satu problem terbesar di dunia teknikal adalah soal memilih target. Setelah dihitung dan menghasilkan beberapa pilihan, maka saatnya memilih karena target itu bisa yang mana saja. Dinilai dari grafiknya, koreksi 2 minggu lalu diikut oleh aksi rebound kecil dengan resisten di 4833-4857. Jika level ini bisa dilampaui dengan baik, maka target resistennya akan menjadi cukup lumayan yaitu di 4948-4970. Saat ini capital flow bergerak mendatar. Jadi saat IHSG turun, ternyata tidak diikuti oleh capital outflow. Ya memang tidak harus bertepatan. Dalam catatan saya, sering terjadi asinkronisasi antara grafik capital flow (garis merah) dengan IHSG, dimana garis merah bisa terlambat 3-5 hari dibandingkan IHSG. Maka saya mempertimbangkan koreksi yang terjadi saat ini lebih cenderung dipengaruhi pergerakan USD/IDR, bukan capital flow-nya. Sayangnya saya tak bisa memplot grafik USD/IDR karena kurang data, tapi bisa dicek di situs investing.com dengan kode USD/IDR.
Tanggal 16 Juni 2016 BI memutuskan untuk menurunkan lagi suku bunga 25 basis point. Tujuannya adalah untuk memicu pertumbuhan ekonomi dalam negeri, juga sebagai respon stabilnya inflasi di bawah 4%. Bagaimana pasar uang merespon penurunan suku bunga ini nanti bisa menjadi pertimbangan akan dibawa kemana IHSG, apakah rebound ke target terjauh, atau justru hanya puas di target terdekat saja. Kita simak bersama-sama.
Disclaimer on.
Post a Comment