Mohon maaf karena saya terlambat memposting IHSG Review ini akibat kesibukan saya. Kebetulan sedang mempersiapkan bisnis rumahan buat mengisi waktu luang saya yang banyak kosong. Akbatnya, review ini pun nyaris terbengkalai gara-gara kecapekan. Kalau melihat grafik di atas ini, jelas bahwa target support saya di area 4335-4370 minggu lalu itu gatot alias gagal total. Kenapa kok bisa gatot? Karena area support tersebut salah. Area support yang benar adalah 4405-4424. Area ini tepat berada di area konsolidasi IHSG yang sudah berlangsung sejak November 2015 s/d sekarang. Dengan demikian IHSG berpotensi rebound ke area resisten 4515-4553. Buat yang belum ambil posisi, jangan khawatir. Karena ini baru masuk awal rebound dan belum terlambat buat mengejar. Posisi IHSG sekarang berada di 4456 (potensi upside +1.3 s/d 2.1%).
Apakah posisi IHSG bullish atau bearish? Kita blak-blakan saja. IHSG terkonsolidasi panjang semenjak November 2015 lalu. Apakah konsolidasi itu tergolong bullish atau bearish? Tak satupun, karena yang dimaksud bullish itu adalah uptrend, dan yang dimaksud bearish itu adalah downtrend, sedangkan konsolidasi adalah non trend alias flat. Lagipula tak begitu penting membahas status bullish dan bearish ini. IHSG bisa bergerak dalam ritme yang kecil-kecil disertai dengan lonjakan-lonjakan saham yang tak terduga. Dengan kata lain sebagai seorang pelaku pasar, kita dituntut untuk tetap optimis dan bukan pesimis. Bahkan dalam kondisi seburuk apapun, kita harus bisa tetap optimis. Ingatlah selalu itu.
Hari Jum'at lalu asing mencatatkan volume jual yang lumayan besar membuat indeks volume pun merangkak turun kembali ke -0.23, padahal sebelumnya pernah bertengger di -0.05. Posisi stochastic sudah oversold. Posisi ideal buat rebound, tapi kok asing malah jualan ya? Saya tidak tahu kenapa. Tapi kita bisa pastikan bahwa volume jual relatif sangat sedikit dibandingkan dengan akumulasinya dalam 3 bulan terakhir. Dan juga terjadi capital inflow. Tiap kali kamu melihat volume jual yang besar, coba perhatikan apakah IHSG membuat lower low atau tidak. Memang tidak selalu menjadi tolok ukur, namun setidaknya bisa memberikan sedikit gambaran buat kita yang hobi mempelototi grafik. Di grafik IHSG ini, volume jual oleh asing cukup besar tapi tak cukup besar untuk membuat lower low di IHSG. Dalam kondisi seperti ini volume jual justru jadi makanan empuk para banteng. Buat pastinya, kamu harus mengeceknya langsung di saham dan fokus ke sana.
Disclaimer on.
Post a Comment