Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

IHSG Review 10-10-2015

Posted by Saham Ceria

IHSG Review 10-10-2015

Lagi-lagi saya harus menghitung ulang wave IHSG ini. Selalu saja kesulitan utama yang terjadi itu ke itu juga, dimana muncul miniwave-miniwave yang sebenarnya bisa saja diabaikan, tapi ternyata malah masuk ke dalam perhitungan. Pengabaian ini bukan tanpa alasan. Sebagai informasi, variasi corrective wave ini ada 3 macam, yaitu pertama, dengan a-b-c (ada 6 pola), kedua, dengan 1-2-3-4-5 turun, dan ketiga, dengan kombinasi keduanya. Seperti pada gambar di atas, minor wave 2 dibentuk oleh 2 candle saja. Ini yang membuat saya ragu apakah miniwave ini pantas dimasukkan ke dalam perhitungan atau tidak. Ataukah jangan-jangan broadening bottom kali ini hanya berisikan wave a-b-c dan bukan 1-2-3-4-5 turun? Tak ada cara untuk membuktikannya selain menunggu waktu untuk mengkonfirmasinya.

Jika sebelumnya saya mengira bahwa ini merupakan Minor Wave 3 of Intermediate Wave (5) of Primary Wave ((5)) of Cycle Wave C, maka yang sebenarnya IHSG sudah menyelesaikan Minor Wave 5 of Intermediate Wave (5) of Primary Wave ((5)) of Cycle Wave C. Itu artinya sekarang ini IHSG sudah memasuki siklus baru. Karena saya sadari hitungan wave saya sering meragukan, maka saya menggunakan cara lain untuk membantu menghitung target harga, sehingga nantinya kendatipun hitungan wave ini salah dan butuh direvisi, tidak mempengaruhi target swing dari IHSG ini. Tak ada rotan, akarpun jadi. Lantas, buat apa saya capek-capek menghitung wave IHSG? Yaitu, untuk mengetahui posisi bottom dan puncak IHSG. Hitungan seperti ini selalu bermanfaat di 2 kondisi ini. Setidaknya dengan Elliot Wave, kita bisa mendapatkan gambaran awal seberapa tinggi kemungkinan puncak yang bisa dicapai atau seberapa rendah kemungkinan bottom yang bisa dituju. Soal apakah itu bisa dicapai atau tidak, itu persoalan lain. Dan jika benar-benar sudah berada di area target tersebut, kita tinggal ikuti pergerakan yang kecil-kecil sembari bersiap-siap untuk pergantian arah yang besar.

Target swing high terdekat ada di 4562-4589, tapi tampaknya target ini pun masih kelewat konservatif. Saya pun tak menyangka rally IHSG akan sekuat ini dalam jangka pendek. Maklum lah, saya selalu menghitung kemungkinan terburuk ketimbang terbaik. Setelah dihitung ulang, maka saya mendapati ada kemungkinan target swing yang lebih tinggi yaitu di 4702-4745. Penguatan rupiah tentu menjadi katalisnya. Untuk paket kebijakan ekonomi jilid III tentunya butuh waktu untuk membuktikan keampuhannya. Saat ini yang saya nilai, penguatan IHSG melulu memanfaatkan sentimen positif dari penguatan rupiah yang spektakuler karena ternyata BI berhasil memanfaatkan momentum pelemahan dollar untuk tetap mengintervensi rupiah, walaupun jumlahnya tidak sebesar sebelumnya. (Baca di sini.) Penguatan yang drastis ini sukses membuat para pemegang dollar lari terbirit-birit dan buru-buru menukarkan dollarnya ke dalam rupiah. Rupiah pun semakin bertenaga. Alhasil, rupiah sukses bertengger sebagai mata uang yang menguat paling tajam di Asia. Ini merupakan penguatan rupiah terbaik sejak tahun 2009.

IHSG FNBS Review 10-10-2015

Volume Index 10-10-2015

Kesimpulan apa yang bisa ditarik dari 2 grafik di atas? Pada grafik pertama kita bisa melihat bahwa volume jual asing cenderung menurun sejak tanggal 08 September 2015 s/d 01 Oktober 2015, padahal saat itu IHSG sudah turun tajam. Artinya tekanan jual sebenarnya sudah banyak menurun dan berhasil melahirkan momentum rebound yang kuat. Pada grafik kedua kita melihat bahwa volume index gagal menjebol bottom sebelumnya dan justru keburu bergerak naik. Ini mengindikasikan beruang tidak lagi punya cukup tenaga untuk menekan indeks saham dan muncul aksi beli yang terburu-buru (panic buying). Begitupun untuk posisi long, saya cenderung menunggu sampai volume index berada di zona positif. Butuh sekitar 1,2 milyar lembar saham untuk mencapai itu. Tampaknya itu bukan hal yang sulit saat ini mengingat antusiasme pelaku pasar yang demikian besar.

Welcome to the new cycle of composite, bro! Congratulations for all survivors. This is where the new chapter begins. Hope we will see you at the next C. Disclaimer on.

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...