Minggu lalu saya belum bisa menghitung berapa target rebound IHSG. Untuk target rebound bisa dilihat pada gambar di atas. Area resisten berada di kisaran 4224-4251. Pada titik ini ada 3 skenario yang bisa dijalankan, yaitu pertama IHSG bisa terkoreksi turun dulu ke support 4181-4224 sebelum melanjutkan rally ke resisten 4363-4407. Kedua, IHSG bisa terkoreksi lebih dalam ke support 4111-4138 baru kemudian rebound ke target yang belum bisa dihitung sekarang ini. Ketiga, IHSG langsung melanjutkan penguatan ke level 4363-4407, lalu terkoreksi turun. Tapi dengan munculnya corrective candle yang kecil kemaren, maka skenario ketiga ini bisa diabaikan. Karena itu saya cenderung ke pilihan pertama. Koreksi manapun nantinya diharapkan akan menyempurnakan hitungan Minor Wave 5 of Intermediate Wave (5) of Primary Wave ((5)) of Cycle Wave C sebagai titik bottom yang sebenarnya.
IHSG membentuk pola broadening bottoms. Ini biasanya merupakan pola bullish dengan susunan 1-2-3-4-5 wave di dalam broadening itu. Bullish akan dikonfirmasi apabila IHSG berhasil menembus batas atas dari broadening bottoms ini. Saya menandai stochastic sudah overbought dengan volume tinggi dalam kurun waktu 2 minggu terakhir. Ini bisa mengindikasikan area akumulasi yang kuat dengan volatilitas yang tinggi. Kita bisa melihat harga bisa naik turun seenaknya dalam hitungan menit sebagai akibat tingginya volatilitas, khas pada kondisi bottom. Apakah cukup yakin bahwa ini sudah masuk fase akumulasi? Saya tidak tahu apakah di luar sana ada indikator akumulasi distribusi yang cukup akurat, tapi buat saya pribadi setiap bottom selalu berpotensi menjadi area akumulasi dan tugas kita menghitung dimana kemungkinan area bottomnya. Karena saya berasumsi bahwa IHSG sudah masuk area bottom, maka tidak aneh rasanya jika saya berkesimpulan bahwa ini merupakan fase akumulasi. Ya benar, asumsi akumulasi dan distribusi lebih pada penilaian subjektif berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Adanya capital inflow (CI) (garis merah) yang cukup besar berhasil membuat IHSG rebound. Tapi dalam beberapa kali pengamatan, saya melihat sudah banyak tampak manipulasi dari pergerakan CI ini. IHSG bisa rebound lebih dulu, baru kemudian disusul oleh CI keesokan harinya. Ini membuat CI hanya mirip indikator laggard lainnya, padahal tidak. CI ini termasuk leading indicator, but you have to cover the book with a blanket. Show must go on. You do not like if someone crash your party, rigth? Dengan buyarnya CI sebagai leading indicator, maka tak ada cara lain untuk mengkalkulasi pergerakan IHSG selain dengan IHSG itu sendiri. Itu yang terpaksa saya lakukan. Dan mungkin kamu pun begitu, harus bisa menganalisanya secara tunggal tanpa bisa berharap korelasi apapun sebagai petunjuknya.
Dari 2 grafik di atas ini ada 1 hal penting yang bisa diceritakan. Kita bisa melihat bahwa meskipun IHSG diprediksi sudah di bottom, masih belum terlihat aktivitas beli yang masif oleh asing. Kalau nanti IHSG diberikan kesempatan untuk koreksi pasca rally, kapanpun itu, saya berharap kesempatan itu bisa dimanfaatkan oleh investor asing untuk memborong saham, minimal 2,3 milyar lembar, sehingga posisi bottom akan lebih valid sebelum mengambil keputusan untuk pegang jangka panjang nantinya. Sebagai pelaku pasar, tak salah jika kita menantikan konfirmasi yang demikian bukan?
Disclaimer on.
Post a Comment