Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

I. Peta Situasi : Antisipasi

Posted by Saham Ceria

"Semua peperangan berdasarkan tipu daya. Bila kamu kuat, bersikaplah seolah-olah kamu lemah dan berbuatlah sesuatu yang menjanjikan untuk mendorong musuhmu melakukan apa yang kamu harapkan. Bila lawanmu lebih superior, menghindarlah!"
Sun Tzu

Di medan perang, tipu daya itu tak terhindarkan. Mungkin istilah tipu daya di sini terdengar sangat licik, tapi saya akan kasi gambaran sedikit tentang tipu daya ini.

Ada sekumpulan hewan di hutan. Ada kelinci, kancil, monyet, dan sebagainya. Lalu tiba-tiba muncul musang besar yang merampas semua persediaan makanan di situ. Siapa yang melawan akan dihajarnya. Dalam situasi yang tak menguntungkan itu, kancil memberanikan diri untuk menantang musang.

Dia berkata, "Hai musang, aku datang untuk menantangmu."

Musang menjawab, "Kau? Menantangku? Bwahahahaa.."

"Ya benar. Aku menantangmu. Kalau aku bisa menunjukkan padamu bahwa bulan itu ada 2, berarti kau kalah dan harus mengembalikan yang kau rampas itu dari kami!" tantang si kancil.

Hanya si pandir yang mengatakan bahwa bulan itu ada 2, gumam musang dalam hati. "Oh ya? Lantas, bagaimana jika kau kalah?" jawab musang sambil terkekeh.

"Aku... aku...aku dan teman-temanku akan pergi, dan daerah ini menjadi milikmu." jawab kancil sedikit tergagap. Terang saja teman-temannya pada protes, tapi kancil tetap bersikukuh dengan keputusannya.

"Baiklah. Aku setuju. Nah, sekarang tunjukkan padaku bahwa bulan itu ada 2." jawab musang. Kali ini senyumnya tambah lebar karena ia yakin sekali akan menang. Seluruh penghuni hutan juga tahu bahwa bulan itu hanya 1 saja.

Kancil mengajak penghuni hutan menuju danau. Bayangan bulan terpantul dari sana membuat seolah-olah ada 2 buah bulan. Semua menjadi saksi, bahwa memang terlihat ada 2 bulan.

"Kau menipuku!" teriak musang.

"Aku tidak menipumu. Coba hitunglah sendiri, ada berapa bulan yang tampak olehmu?" balas kancil.

Ya memang ada 2. Musang mengaku kalah dan mengembalikan semua rampasan ke penghuni hutan.
Cerita ini sarat dengan makna. Tipu daya yang dimaksud di sini bukanlah menipu secara terang-terangan, tapi lebih kepada strategi menjebak tanpa menabrak aturan yang berlaku. Jika kamu kuat, jangan tunjukkan bahwa kamu kuat, tapi tampillah seolah-olah kamu lemah. Orang yang tampil dengan kuat akan memancing pihak lawan untuk mempelajari kelemahanmu yang akan menyulitkanmu nanti. Tapi orang yang tampil dengan lemah akan mengecoh pihak lawan dan lengah terhadapmu.

Di pasar yang sebenarnya, metode tipu daya ini hampir-hampir sudah melampaui batas, seperti tak lagi pake aturan. Sudah tak lagi mempertimbangkan perasaan investor kecil. Karenanya kamu perlu mempelajari metode antisipasi untuk hal ini. Jika memang kekuatan modal lemah dan lawanmu lebih superior, maka cara yang paling cocok untuk mengantisipasinya adalah menghindar. Dalam segala situasi, jika mengharuskanmu untuk bertarung, pastikan bahwa dirimu kuat. Dalam strategi investasi, kekuatan ini bersumber pada 2 hal, yaitu :
  1. Analisa. Semakin bagus analisanya, semakin kokoh posisinya.
  2. Ketahanan modal. Bukan modal besar yang membuat menang, melainkan ketahanan modal. Susunlah sistem trading dimana ketika saham ambruk sampai 20 tick ke bawah pun kamu masih punya modal untuk belanja. (Tapi bukan berarti mengharapkan saham ambruk, lho. Ini untuk menyusun ketahahan modal.) Dengan demikian tidak ada cara untuk mengalahkanmu tanpa merusak keseluruhan pasar. (Baca juga : Menang Tanpa Berperang.)
Lantas bagaimana mendorong agar pihak lawan melakukan seperti apa yang kamu harapkan? Kita mungkin bukanlah pihak yang dengan mudah mengendalikan pasar. Jawabannya ada pada cerita di atas. Coba fikirkan, kenapa musang itu cepat sekali menerima tantangan si kancil? Iming-iming, itulah alasannya. Kamu harus tahu apa yang pasar inginkan, saham yang seperti apa, dan kenapa, sehingga nantinya pasar bergerak sesuai keinginanmu seolah-olah kamu yang mengendalikannya, padahal pasar bergerak sendiri demi mengejar iming-iming tersebut. (Baca juga : Membentuk Ilusi Fear dan Greedy).

"Jenderal yang membuat banyak kalkulasi di markas besarnya akan menang dan jenderal yang kurang banyak membuat kalkulasi akan kalah." Sun Tzu

Lakukanlah perhitungan dengan cermat dan matang. Tidak apa banyak waktu yang terbuang untuk itu demi menyusun strategi yang bagus. Di dunia saham ini, kamu akan sendirian nantinya. Tidak ada teman yang membelamu saat kamu rugi nanti. Tidak ada pendukung yang bersorak gembira saat kamu menang. Kita semua akan terlalu sibuk dengan diri sendiri masing-masing, sibuk menyusun ulang portofolio, sibuk memperbaiki sistem yang salah, dan sebagainya. Di luar medan perang, sekali waktu mungkin kamu bisa duduk bersama teman-teman sambil minum kopi, tapi di dalam medan perang kamu tidak akan bisa membedakan mereka dari 'musuh'mu.

Perbanyaklah waktu untuk mengasah dan memperbaiki strategi yang tumpul. Itu akan banyak gunanya nanti.

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...