Seminggu ini trader disodori kondisi pasar yang meragukan, ditambah dengan volatilitas yang tinggi, sehingga terlihat bahwa pasar saat ini dalam situasi yang sangat mengkhawatirkan. Apa yang mengkhawatirkan? Karena dollar menguat hampir di semua mata uang dunia, tak terkecuali rupiah. Dan investor pun bereaksi negatif pada penguatan dollar ini, sehingga memilih untuk menyingkir dari pasar sementara waktu.
Dari grafik di atas saya melihat bahwa ada kecenderungan harga dan volume bergerak turun. Ini biasanya berpotensi rebound. Saat ini posisi candle tepat pada support 4933 lalu, disebut sebagai re-test support. Re-test support ini berfungsi untuk menilai seberapa kuat support. Pola seperti ini mirip seperti pola awal bullish. Saya tidak menemukan ada kondisi lain yang memberatkan IHSG, kecuali 2 hal yaitu : pertama, dollar menguat atas rupiah yang pada gilirannya memberatkan beban hutang Indonesia yang notabene dalam bentuk USD, dan kedua, banyak saham-saham big caps yang secara valuasi sudah kemahalan.
Dari Gallup.com, ada survey yang dilakukan pada bulan Agustus 2014, hanya terpaut 2 bulan sampai koreksi ini terjadi. Dari hasil survey didapatkan bahwa yang dikhawatirkan investor adalah sbb :
Ternyata lebih banyak berhubungan dengan situasi politik. Jadi bukan hanya kondisi dalam negeri saja yang kena imbas isu politik, di negeri Paman Sam pun ternyata sama. Lho, kok isu politik bisa barengan gitu ya? Hmm..
Dari grafik FNBS di atas terlihat bahwa tekanan jual oleh asing sebenarnya sudah jauh menurun. Pada saat rebound kemaren, itu adalah puncak dari tekanan jual asing, sehingga kita bisa mempertimbangkan mungkin saja ini sudah berada pada bottom IHSG. Cuma corat-coret logika saya. Jangan ditelan mentah-mentah.
Post a Comment