Darimana kita mengetahui sebuah sistem trading itu bagus atau tidak? Berikut ini saya jelaskan 7 tanda sistem trading yang baik.
Pertama, dia akan konsisten mengenali pola-pola turun sehingga akan memberikan peringatan lebih awal buat penggunanya. Ini poin pertama dan juga yang paling penting. Maka, jangan terlalu berharap bahwa sistem yang benar itu diawali dengan memberikan profit konsisten, melainkan konsisten meminimalisir resiko akibat salah posisi. Kalau sistemmu sudah memenuhi persyaratan ini, berarti kamu sedang mendesain sistem yang benar.
Kedua, bisa mengetahui tanda-tanda pembalikan arah. Pembalikan arah merupakan momentum yang selalu diantisipasi oleh trader. Jika sistemmu sudah bisa mendeteksi pembalikan arah, maka kamu berkesempatan untuk benar-benar bisa memaksimalkan profit yang bisa diraih. Walaupun belum tentu bisa mengeksekusinya, setidaknya ia memberi tanda bahwa kamu sedang mendesain sistem yang benar. Membuka peluang sebesar-besarnya merupakan syarat terpenting kedua setelah pertama di atas.
Ketiga, memiliki titik entri dan exit yang baik. Setelah sistem berhasil menandai peluang yang bagus, maka yang harus kamu lakukan adalah mendesain titik entri dan exit yang ideal. Misalnya, sistemmu berhasil menandai peluang target naik sebesar 8% dan target turun -7%. Di sini kamu harus tentukan apa kira-kira yang menjadi tanda sudah saatnya masuk dan di harga berapa. Sekaligus kamu harus tentukan apa yang menjadi tanda sudah saatnya keluar dan di harga berapa. Semua itu sudah harus dipikirkan matang-matang semenjak pertama membeli.
Keempat, mengetahui titik average up / down yang baik. Dari pengalaman saya, poin keempat ini termasuk sulit. Saya sering terjebak di sini. Titik yang paling aman buat beli / jual itu adalah titik support dan resisten. Maka average up / down ini agaknya sedikit berlawanan dari sistem. Contoh : support 650 dan harga bergerak naik 660-670-680 dan seterusnya. Kalau sistem dengan cermat menandai support 650, rasanya kurang masuk akal jika harus masuk di 670-680. Hampir selalu harga bergerak zigzag, sehingga tak ada jaminan harga tidak turun setelah dibeli, misalnya dari 680 kembali turun ke 650. Untuk menentukan dimana titik average up / down ideal itu memang sangat sulit. Saya mengantisipasinya dengan cara average up / down tidak jauh-jauh dari support / resistennya, tapi tentu saja pendapat saya ini lebih condong ke swing. Jika menggunakan position, maka setiap breakout garis imajiner - terserah imajinasi masing-masing trader -, itu artinya average bisa dilakukan. Begitupun saya beranggapan bahwa cara ini masih terlalu beresiko.
Kelima, memiliki batas stoploss / buy back ideal. Sistemmu harus bisa menandai ciri-ciri S/R yang gagal. Jangan memberikan toleransi terlalu lebar, karena pasar tak mengenal toleransi. Semakin cepat kamu menandainya, maka semakin cepat kamu bereaksi. Jangan sampai telat, karena pasar tak bakalan menunggu. Jika saham yang kamu beli ternyata bergerak turun, bersiaplah dengan strategi stoploss-mu. Sebaliknya, jika saham yang kamu jual ternyata bergerak naik, bersiaplah dengan strategi buyback-mu.
Keenam, menandai target dengan baik. Tanda sistem trading sudah bisa dikatakan bagus adalah jika sudah bisa menandai target dengan baik. Jangan hanya fokus pada mencari sinyal, melainkan juga menghitung target.
Ketujuh, bisa diterapkan ke banyak saham. Kita membutuhkan diversifikasi sebagai cara untuk mendapatkan peluang lebih banyak dan lebih sering. Memang tidak salah jika memiliki sebuah sistem trading yang sangat mantap diterapkan di 1-2 macam saham, tapi alangkah lebih bagus kalau bisa diterapkan di banyak saham. Jangan habis terlalu banyak waktu buat menunggu saham yang itu ke itu saja.
Bagaimana dengan waktu? Apakah elemen waktu tidak menjadi syarat sebuah sistem yang baik? Justru sistem yang baik itu sarat dengan pemilihan waktu yang baik, tapi yang dimaksud di sini bukanlah mengetahui tanggal dan bulan spesifik, melainkan mengenali momentumnya. Artinya elemen waktu ini bukan dicari, melainkan dikenali melalui sistem. Jadi bukanlah elemen waktu seperti "Saham A akan diprediksi naik pada tanggal 18 Oktober 2016", melainkan "Saham A sudah mencapai support dan bersiap rebound dengan penanda beli di harga sekian". Soal tanggal berapa persisnya rebound akan terjadi, itu sudah tak jadi soal lagi. Lagipula pasar tidak bekerja dengan cara memprediksi-prediksi waktu seperti itu. Cukup susun saja sistem trading yang memenuhi ke-7 syarat di atas ini, maka Insya Allah dengan sendirinya kamu akan bisa mengenali momentum waktu yang dimaksudkan ini.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment