Bursa saham itu tidak didesain untuk menjebak pelaku pasar, bukan pula didesain untuk memenangkan bandar dan mengalahkan ritel. Kalau kamu mengalami kerugian besar di pasar saham, itu tidak lain tidak bukan adalah kesalahanmu sendiri, bukan kesalahan pasar, bukan karena kamu dijebak pasar. Ilusi yang terlihat seperti harga mau naik tapi kenyataannya justru harga terjun bebas merupakan hal yang sudah terlalu sering saya saksikan. Volatilitas yang tinggi benar-benar menarik hati para trader untuk ikut berpartisipasi di dalamnya tanpa pernah tahu tarian-tarian seperti itu hanya merupakan pergerakan alami pasar yang akhirnya melahirkan ilusi. Banteng yang sibuk menyeruduk dari pagi sampai sore, tapi esok harinya justru terdiam seribu bahasa karena saham yang sibuk diseruduk kemarin justru hancur lebur dihajar beruang. Kok bisa? Bandar bodoh, mungkin begitu pikir kita. Tidak, jangan dulu salahkan bandar karena keberadaan bandar itu pun sebenarnya ilusi juga. Yang terjadi adalah kamu melawan bayanganmu sendiri, dan orang-orang yang kamu sebut bandar itu tak punya andil apapun dalam menaik-turunkan harga, karena yang sebenarnya mereka semata-mata merupakan para smart money yang paham sekali tentang pergerakan alami pasar tanpa harus capek-capek mengintervensinya, apalagi memanipulasinya. (Baca juga : Melihat Tarian Pasar Dan Ikut Menari.)
Perhatikanlah gambar wanita yang berputar di atas itu. Ilusi ini diciptakan oleh seorang web designer, Nobuyuki Kayahara, tahun 2003 dengan judul The Spinning Dancer, atau dikenal juga sebagai silhouette illusion. Apakah ia berputar ke kiri atau justru ke kanan? Jika kamu melihatnya berputar ke kanan, cobalah melihatnya agar ia berputar ke kiri. Maka yang harus kamu lakukan adalah mengganti imej dalam pikiranmu. Jangan tutup gambar itu dengan apapun. Segera setelah imej dalam pikiranmu tersebut berganti haluan, kamu lihatlah gambar itu lagi dan ...Bingo! Ia berputar ke kiri.
Catatan : Dalam versi lain, kecepatan berputar lebih lambat dan ini ternyata mempengaruhi imej mana yang lebih dulu muncul. Dengan kecepatan seperti ini, imej yang paling awal muncul biasanya berputar ke kanan, tapi dengan kecepatan yang lebih rendah, imej yang paling awal muncul biasanya berputar ke kiri. Ini bukan merupakan penilaian mutlak, karena ada juga yang berpendapat sebaliknya. Ada yang mengatakan ilusi ini digunakan untuk menilai mana yang lebih dominan, otak kanan atau otak kiri, tapi hal ini terbantahkan karena ternyata imej mana yang lebih dulu muncul dipengaruhi oleh kecepatan perputarannya
Kesulitan utama dalam menganalisa ilusi adalah bahwa objeknya menjadi samar. Maka kamu kudu meletakkan sudut pandangmu pada tempat yang benar, barulah kamu bisa menemukan objek aslinya. Lalu perjelaslah objek tersebut dengan bantuan garis-garis atau penanda lain. Semakin jelas garisnya, maka semakin mudah memahami ilusi tersebut. Hal yang persis sama saat berhadapan dengan grafik. Mau tidak mau kamu harus rajin menarik garis, membuat kotak, kurva, dan sebagainya hanya untuk memperjelas gambar. Jangan hanya mengandalkan indikator-indikator teknikal modern yang hanya bisa menandai area oversold/overbought, golden cross/deadcross, dan divergensi. Dari pengalaman saya, indikator modern bukanlah perangkat teknikal yang handal. Ia hanya sebagai analisa pelengkap saja, biasa digunakan untuk mengkonfirmasi momentum agar benar-benar pas. Momentum mana yang mau dikonfirmasi? Tentunya momentum daripada support dan resisten harga.
Saya sangat menganjurkan buat mereka yang sangat ingin menguasai analisa teknikal untuk lebih sering berlatih analisa teknikal klasik. Ala bisa karena terbiasa. Ini penting untuk mendapatkan objek yang lebih jelas. Dengan begitu diharapkan pergerakan lanjutannya akan bisa terbaca. Lakukanlah analisa dengan objek dan data yang benar, karena satu sama lain tidak bisa dipisahkan.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment