Dari gambar di atas terlihat bahwa IHSG berhasil menembus ke atas area konsolidasinya (garis oranye) dengan gap up dan volume yang cukup besar. Ini bisa diartikan sebagai break away gap, yaitu gap yang muncul sebagai breakout dari trend konsolidasinya, dan berarti bullish. Target minggu lalu dengan mudah terlampaui, sehingga kemungkinan area resisten yang kuat akan berada di 4920-4956. Asing mencatatkan volume beli yang berkelanjutan. Indeks volume pun kian menanjak. Posisi stochastic sudah overbought, tapi tak perlu terlalu dikhawatirkan. Dalam kondisi rally, stochastic memang bisa overbought selama berhari-hari, bahkan bisa berminggu-minggu. Karena itu dalam penilaian arah IHSG, jangan terlalu berpatokan pada stochastic dan gunakan sebagai perangkat bantu saja.
Penguatan rupiah tak lepas dari masuknya modal asing ke Indonesia. Juga Pemerintah meminta agar transaksi dalam negeri tetap menggunakan rupiah, bukan dollar. Saya berharap minggu-minggu berikutnya rupiah bisa menguat di bawah Rp13.000 / USD. Tapi yang terpenting dari itu semua adalah harga BBM masih akan turun dan diharapkan akan lebih murah ketimbang sekarang. Walaupun awal Maret ini sudah diumumkan penurunan harga BBM, tapi nilainya relatif masih terlalu kecil. Perhitungan saya harga BBM sudah bisa diturunkan hingga di bawah Rp6000 / liter buat Premium. Memang harus ada keberanian dari Pemerintah untuk memprediksi arah trend harga minyak dan USD, sehingga bisa meletakkan batas aman buat harga BBM dalam negeri. Semoga.
Disclaimer on.
Post a Comment