Minggu lalu setelah IHSG terkoreksi tajam dan singkat, ternyata langsung disusul dengan rebound ke area gap. Target area rebound terukur di 4554-4589, tapi tentunya target ini tidak sempat saya postingkan karena baru akan saya bahas di review akhir minggu seperti sekarang ini. Dulu pernah saya memposting IHSG review setiap hari, tapi saya menyadari bahwa itu kurang efektif. Lagipula trend harga tidak bisa langsung terlihat dalam 1-2 hari. Setiap minggunya akan banyak sekali kebijakan-kebijakan politik dan ekonomi yang bermunculan dan pasar akan merespon itu, apakah positif atau negatif. Trend bisa berubah secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan lebih dulu. Dengan menunggunya seminggu, diharapkan kita bisa mengumpulkan data objektif lebih banyak dan mengambil kesimpulan yang lebih cocok untuk kondisi yang tengah berlaku. Baiklah, untuk target koreksi kali ini kemungkinan tak begitu jauh yaitu di sekitar 4463-4498, hanya terpaut beberapa poin dari Low saat ini 4501. Apakah target area bisa tersentuh atau tidak, saya tak bisa pastikan itu.
Jika IHSG berhasil rebound nanti, diharapkan itu bukan sekedar rebound melainkan rally. Secara Elliot Wave, IHSG sedang memasuki Primary Wave ((1)) of Cycle Wave III dengan target 5377. Terkesan terlalu muluk, kan? Ya memang, karena IHSG tidak akan rally ke target tersebut dalam waktu singkat. Untuk membentuk 1 cycle wave membutuhkan waktu paling cepat 1 bulan, paling lama 6 bulan. Itu rata-rata waktu yang saya amati. Dalam aturan Elliot Wave, impulsive wave III selalu lebih panjang dari wave I. Itu yang menyebabkan wave III ini menjadi wave paling bullish di antara wave-wave yang lain. Rally yang terbentuk biasanya selalu kuat. Tapi masih ada hal yang mengganggu kesimpulan ini, yaitu nilai tukar rupiah terhadap dollar. Penguatan dollar bikin rupiah lagi-lagi terpuruk, walaupun belum menembus Rp14.000,- Apa iya IHSG bisa rally dengan posisi dollar menguat seperti sekarang ini? Jika rally masif belum bisa terbentuk karena terhalang dollar, tapi untuk terkoreksi tajam pun belum jelas, maka saya menyimpulkan IHSG akan tetap bergerak naik tapi dengan ritme yang lambat dan volatilitas yang tinggi. Kalau kamu menyukai trading-trading jangka pendek, bahkan sangat pendek, maka tampaknya 6 bulan ke depan ini benar-benar masa indah buatmu. Buat yang tak suka trading jangka pendek, jangan berkecil hati. Ada banyak trader yang tak mentradingkan volatilitas harga, melainkan swing target harga. Saya adalah salah satunya. Mengamati volatilitas harga harian itu bukan style saya. Dengan kata lain, gunakan strategi yang kamu memang sangat baik di dalamnya.
Asing masih membukukan volume jual bersih walaupun tak besar. Aksi semacam ini bisa diabaikan saja, karena tak banyak kesimpulan yang bisa didapatkan dari FNBS saat ini. Lalu kita lihat grafik indeks volume. Masih berada di zona negatif. Ini mengkonfirmasi bahwa memang posisi saat ini masih lebih condong ke trading jangka pendek ketimbang panjang. Namun ada rebound yang cukup kuat sebelumnya sehingga indeks volume terangkat dari -0,35 menjadi -0,15, menutupi 1/2 dari koreksi tajam sebelumnya. Artinya bull is on track, but still waiting. Oke segitu saja.
Disclaimer on.
Post a Comment