Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

IHSG Review 18-04-2015

Posted by Saham Ceria

IHSG Review 18-04-2015

Koreksi yang terjadi tampaknya muncul lebih awal dengan menyentuh target koreksi di area gap (kotak merah). Kemunculan koreksi yang lebih cepat ini seolah-olah mengisyaratkan IHSG diambang krisis (baca : koreksi besar-besaran) dikarenakan IHSG terus dibayang-bayangi pelemahan rupiah dan masih sulit menguat atas dollar. Baiklah. Saya belum melihat ada tanda-tanda krisis. Justru saya melihat sinyal bullish makin kuat belakangan ini. Koreksi ini tidak mengubah target apapun. IHSG masih berjalan di Minor Wave 5 of Intermediate Wave (3) of Primary Wave ((3)) of Cycle Wave V dengan target 5608. Kesulitan memprediksi koreksi ini karena 2 hal, yaitu : 1. Koreksi ini terjadi pada Minute Wave, yang mana pada level ini saya sering abaikan. 2. Adanya divergensi antara IHSG dengan kurs rupiah yang berujung pada munculnya anomali pasar.

Apakah ini sinyal jelek? Justru sebaliknya. Ini sinyal bagus, sangat bagus. Saya memang menantikan divergensi ini, dimana akan terlihat indeks Dow terkoreksi, tapi IHSG tidak terkoreksi separah Dow. Ini merupakan fase peralihan hot money dari pasar US ke pasar Asia. Masing-masing pasar sedang mencari titik kesetimbangannya. Koreksi ini harus disikapi secara optimis, karena setelah titik ini tercapai, kita akan melihat IHSG terakselerasi rally. Dan memang semestinya begitu. Bukan Dow yang lebih kencang dari IHSG, tapi IHSG lah yang akan lebih kencang dari Dow.

Kinerja Pemerintah 6 bulan terakhir ini patut diacungi jempol. Betapa tidak, Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping menyatakan kegembiraannya melihat hasil kerja sama yang nyata antara RI-RRT dalam empat bulan terakhir. Ia menilai, kerja sama di segala bidang dengan Indonesia telah mengalami banyak kemajuan. Tiongkok dan Indonesia adalah negara terbesar populasinya, pertama dan ke empat dunia, serta negara berkembang terbesar pertama dan ketiga dunia. Kedua negara saling saling melengkapi secara ekonomi dan kita mempunyai kerja sama yang sama saling menguntungkan dengan potensi yang sangat besar. Juga neraca perdagangan RI selama 3 bulan berturut-turut selalu surplus.

Secara keseluruhan, RI mengalamai deflasi beberapa bulan terakhir ini. Inflasi yang ditenggarai oleh kenaikan harga BBM sebenarnya lebih menitikberatkan pada sektor pangan. Indonesia masih belum swasembada pangan. Beruntunglah setiap 4 bulan sekali bisa panen beras dan ini bisa menekan harga kebutuhan pangan. Jika problem harga pangan bisa diturunkan, maka kendatipun harga BBM naik, tidak menjadi soal lagi. Di sini dituntut kesabaran. Dalam formula PDB, disebutkan bahwa kenaikan BBM akibat pengalihan subsidi membuat daya beli menurun, padahal kita tahu sektor konsumsi merupakan salah satu penyumbang terbesar setelah migas. Dengan menekan daya beli masyarakat, maka PDB pun terancam untuk turun. Tapi, pengalihan subsidi ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur, sehingga nilai PDB tak jadi melemah. Malah justru akan muncul multiplier effect apabila sudah dibangun sarana dan prasarana seperti listrik dan jalan. Dan kita sebagai pelaku pasar bisa menilai itu semua sebagai sebuah awal yang sangat baik. Jika fakta ini kita coba crosscheck dengan grafik IHSG, maka kita akan melihat bahwa mereka saling mengkonfirmasi satu sama lain. Maka saya sendiri melulu melihat sinyal akumulasi terbentuk di pasar. Buat yang sudah posisi saat ini, jangan berkecil hati karena melihat indeks luar terkoreksi tajam. Dalam kondisi divergensi seperti ini, masing-masing indeks akan berjalan sendiri-sendiri sampai mencapai titik equilibiriumnya.

IHSG FNBS Review 18-04-2015

Yang perlu dicermati pada grafik FNBS di atas adalah volume jual meningkat justru pada pada kondisi IHSG sudah di terkoreksi. Ini guyuran yang terlambat. Maka saya mengartikannya sebagai sinyal akumulasi ketimbang distribusi. Disclaimer on.

Rangkuman Pasar 13-17 April 2015
13 14 15 16 17
IHSG 5447,41 5419,11 5414,55 5420,73 5410,64
Net FNBS (lembar) -110.357.773 -86.658.137 -104.095.092 -80.772.825 -221.639.345
Total Net FNBS dlm sebulan -1.475.791.954 -1.200.340.016 -1.303.189.388 -1.276.260.246 -1.237.372.416
Rp/USD Rp12.945,- Rp12.979,- Rp12.976,- Rp12.838,- Rp12.863,-
*Saham-ceria.blogspot.com

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...