Cara membereskan saham-saham yang nyangkut sebenarnya mudah saja. Saya kebetulan bukan tipikal yang hobi melihat saham nyangkut setiap harinya di portofolio. Karena pengertian saham nyangkut buat saya adalah salah pilih saham dan salah memilih momentum beli. Karena itulah saya jual semua saham-saham nyangkut tersebut, sehingga portofolio saya kembali bersih tanpa noda merah di dalamnya. Kenapa saya melakukan itu? Saya punya keyakinan bahwa setiap kali rebound, maka pasar memberikan peluang untuk recover 10-20% dalam waktu singkat. Peluang itu yang ingin saya ambil. Jika saya membiarkan saham saya turun -17% tanpa cutloss, maka ketika ia turun hingga minus -25% pun saya cuma bisa menonton saja. Tapi dengan memotong kerugian di -17%, lalu membiarkannya turun ke -25%, saya berkesempatan untuk meraih profit rebound +20%, minimal +10%, buat menutupi rugi -17% tersebut. Ini memang tidak mudah, tapi bisa dilakukan asalkan cukup cermat dan berhati-hati.
Buat yang tidak bisa membereskan saham dengan cara di atas, biasanya disebabkan oleh 2 kondisi, yaitu :
- Portonya berisi banyak saham, dan sebagian besar pada nyangkut. Sehingga buat memilih saham mana yang mau dibuang itu sangat sulit. Mesti tanya sana sini dulu, karena biasanya tidak ada analisa lebih dahulu sebelum membeli. Hanya semata-mata ikut rekomendasi orang lain.
- Sudah keburu nyangkut parah (lebih dari -30%). Butuh nyali super gede untuk memutuskan cutloss di -30%, karena kemungkinan butuh profit +45% untuk pulih. Dan buat mendapat profit sebesar itu tentunya bukan pekerjaan yang mudah.
- Saham tidur. Ini yang lebih dulu ditendang keluar. Tak peduli berapa persen loss-nya, yang penting tendang saja dulu. Namanya pun saham tidur. Susah diprediksi kapan dia akan bangun, sementara sudah tidak ada waktu lagi buat menunggu lebih lama.
- Mulai dari yang persentase rugi-nya paling kecil. Ini untuk menjaga psikologi trading tetap sehat. Tidak semua orang bisa menerima kerugian besar dalam waktu singkat.
- Buang yang berfundamental buruk. Jika tidak mengerti analisa fundamental, tanya sama teman-teman yang tahu. Sekarang ini sudah banyak forum-forum saham. Blog-blog saham juga banyak. Di Socmed juga banyak sekali. Tanya di situ dan berharap ada yang memberi tanggapan.
- Average up, bukan average down.
- Lot sizing, artinya membagi porsi lot. Ada yang menggunakan metode piramid, ada yang tidak.
- Availability, artinya selalu tersedia sisa cash buat menangkap momentum-momentum kecil
- Portofolio Optimal. Jika sisa modal memang kecil, jangan memaksakan diri untuk trading di saham-saham mahal. Batasi maksimal 5 saham saja. Dalam banyak kasus, cukup 2-3 saja, tidak perlu sampai 4 atau 5. Yang penting itu bukan banyaknya saham, tapi kualitas sahamnya.
- Timeframe. MM yang baik akan selalu bisa memberikan masa tunggu lebih panjang buat pasar untuk mengakumulasi saham tersebut tanpa khawatir ia akan kehabisan modal di tengah jalan karena kehabisan waktu menunggu. Tidak tersangkut oleh tenggat waktu. Dan tidak tersangkut oleh hutang. Ini sangat tergantung dengan kemampuan mengoptimalkan portofolionya.
Sobat trader, ketika menanggung kerugian besar, rasanya semua menjadi hilang. Mimpi lenyap, kesenangan seolah-olah sirna. Wajah murung sehari-hari. Pikiran kalut. Rasa takut menjadi-jadi. Kamu bukan satu-satunya orang yang pernah mengalami itu. Tapi kamu harus ingat. Kita semua harus ingat, bahwa saat semuanya seolah-olah lenyap, maka yang tersisa cuma satu, yaitu semangat. Dan cuma satu yang membuat kita tetap bersemangat, yaitu harapan. Seseorang memutuskan untuk maju karena dia yakin dia bisa. Dan tiap kali ia melihat secercah harapan, dia akan kejar itu. Kamu harus ingat apa tujuanmu pertama kali berinvestasi saham. Jika memang tujuanmu itu baik, kamu akan melihat harapan muncul dari berbagai arah. Kamu tidak sendirian, sobat. Ayoo.. Semangaatt!!! :D :D
Post a Comment