Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

Dewa Turun Dari Kahyangan Saat Makanan Berlimpah

Posted by Saham Ceria

Dewa Turun Dari Kahyangan Saat Makanan Berlimpah
Pada periode tahun 2009-2010 bermunculanlah trader-trader yang menawarkan pelatihan trading saham, workshop, hingga seminar. Saat itu pasar sedang dilanda euforia pasca krisis Subprime Mortgage. Mereka yang berhasil mendulang profit spektakuler dari aksi rally harga sekonyong-konyong berinisiatif untuk membagi ilmu lewat seminar agar nantinya bisa menularkan keberuntungan itu buat orang lain juga. Saya tak mempersoalkan seminar-seminar saham ini. Kalau memang ada kesanggupan, silahkan buka seminar, workshop, atau pelatihan buat orang awam agar lebih melek investasi. Satu-satunya yang saya persoalkan hanyalah momentum kemunculannya. Menawarkan sukses dalam berinvestasi saham tepat pasca krisis biasanya hanya akan berakhir di php (pemberi harapan palsu). Kenapa baru muncul saat pasar sudah bullish? Kenapa Dewa baru turun dari Kahyangan saat makanan berlimpah? Kalaulah makanan sudah berlimpah ruah, buat apalagi dewa turun ke bumi?

Saya sangat mengkritik mereka yang baru terjun, baru main saham, dan secara kebetulan meraih profit yang spektakuler, lalu mencoba untuk membuka workshop saham sembari membagi ilmu seolah-olah sudah banyak pengalaman. Bukan apa-apa, salah satu yang membuat banyak trader saham itu terjebak dan rugi di bursa adalah karena menganggap ringan profesi ini. Kenapa ia menganggap ringan? Karena sesuai pesan mentornya bahwa trading saham itu mudah. Ya ia mengatakan mudah karena ia berhasil meraup profit pasca kejatuhan pasar. Artinya profit yang diraihnya hanya merupakan kebetulan semata-mata yang mungkin belum tentu terulang 10-20 tahun sekali.

Saya yakin dalam kurun waktu 2015-2016 ini ada banyak sekali trader-trader profesional yang sudah jungkir balik dihajar pasar. Tidak hanya itu, para investor fundamental pun harus berjuang dengan sangat keras agar bisa bertahan. Itu yang profesional. Bagaimana pula dengan yang "pura-pura" profesional? Periode ini benar-benar periode yang amat keras. Kalau kamu hendak mencari guru-guru saham, carilah di periode yang saya sebutkan itu.

Mahalnya ilmu dan pengalaman di saham memaksa siapapun yang berada di profesi ini harus bisa menahan diri agar tidak terlalu gegabah mengajari orang lain. Walaupun niat hati ingin menolong orang lain agar bisa sama-sama trading di saham, tapi tetap saja tak menutup kenyataan bahwa trading itu sulit. Tidak hanya trading, investasi jangka panjang pun tak kalah sulit. Jangan sesumbar bahwa ini bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Akuilah bahwa profesi ini sulit. Kalau kamu bisa mengakui itu, maka barulah pelan-pelan nanti kamu bisa memahami dinamika pasar saham ini yang sebenarnya. Dan saya bisa pastikan bahwa profesi ini memang benar-benar sulit. Tapi sesulit apapun itu, tetap ada cara buat melakukannya dengan baik tanpa harus menderita cedera parah.

Media TV merupakan ajang pamer para analis dari berbagai sekuritas. Saat ditanyakan tentang saham A atau B, dengan cepat mereka menjawab bahwa saham A punya support sekian dan resisten sekian; B sekian dan sekian; dan seterusnya. Saya pernah menonton acara tersebut dan hanya manggut-manggut melihat analis-analis itu bisa menghitung target support dan resisten 5-6 saham dalam waktu kurang dari 1 menit. Wow! Ia membuatnya terlihat sangat mudah. Apa yang sedang ia lakukan sebenarnya? SR itu merupakan salah satu urat nadi trading. Jangan terlalu gegabah menghitung SR dengan cara seperti itu. Jangankan SR, memprediksi soal trend pun banyak yang keliru. Ketika trend naik sudah patah, maka dikatakan trend turun sudah dimulai. Kalau ternyata di tengah jalah trend turun hanya berlangsung singkat dan tak parah, lalu naik lebih tinggi, maka itu artinya trend naik tak jadi patah, kan? Masa iya trend naik patah hanya diikuti oleh koreksi temporer yang tak parah? Maka prediksi trend selanjutnya berubah menjadi bullish continuation. Itu saja sudah membuktikan betapa sulitnya menganalisa saham ini.

Carilah Guru Yang Tepat
Carilah guru yang benar-benar tepat. Hati-hatilah dalam memilih. Kalau kamu beruntung, kamu bisa mendapatkannya. Berlakulah seperti orang yang hendak menuntut ilmu silat. Berlatih dan terus berlatih. Asah terus kemampuanmu. Pertajam analisamu. Jangan kamu merasa gengsi atau merasa tak membutuhkan bantuan orang lain. Ada 3 macam tipe pembelajar di dunia saham ini, yaitu : pertama, butuh guru; kedua, butuh guru dan inspirator; ketiga, tidak butuh guru, tapi butuh inspirator. Pembelajar pertama membutuhkan guru buat membimbingnya sedari awal hingga bisa menjadi trader yang mandiri. Pembelajar kedua bisa mempelajari saham dengan setengah bantuan seorang guru dan setengahnya lagi dipelajari sendiri. Inspirasinya bisa dari gurunya juga, tapi bisa juga tidak. Sedangkan pembelajar ketiga bisa mempelajari itu tanpa guru sama sekali. Yang dibutuhkannya hanya mencari beragam contoh analisa sebanyak-banyaknya sebagai sumber inspirasinya sampai ia bisa membuat satu model analisa yang paling cocok dengannya. Kamu tipe pembelajar yang mana?

Semoga bermanfaat dan tetap semangat!!

Related Post



Unknown said...

saya tipe yg ketiga,hahahah. Soalnya saya tidak pernah percaya orang lain utk jadi guru.

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...