Powered by Blogger.
===================================================================
Assalamualaikum Sobat Saham Ceria,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Untuk meningkatkan kemampuan menulis sobat, silahkan tulis artikel mengenai pasar atau saham, cara kamu memahaminya, suka duka, awal mula, cita-cita, harapan, kesalahan hingga cara memperbaikinya, bedah buku / tulisan trader lain, mitos, dan sebagainya. Ada banyak sekali hal yang bisa kamu tuliskan.

Lebih disukai yang berisikan pengalaman ataupun paparan yang sarat dengan logika dan argumen yang kuat, sehingga sobat lain bisa belajar dari pengalamanmu itu.

Kirimkan tulisan kamu ke sahamceria1@gmail.com dengan format :

Nama penulis : boleh nama pena ataupun nama asli
Email :
Link Blog : (kalau ada)
Judul :
Uraian :
Referensi : (kalau ada)

Panjang tulisan antara 4000-5000 karakter. Tulisan yang menarik akan saya posting di blog ini. Dulu saya memulai untuk memahami pasar ini lewat menulis. Siapa tahu kamu pun juga begitu.

Semoga sukses dan salam trader!
===================================================================

Banyak Pungguk Merindukan Bulan

Posted by Saham Ceria

Pungguk Merindukan Bulan
Ada satu kebiasaan unik yang selalu dijumpai di pasar saham. Ketika indeks turun dan harga anjlok tajam, maka mendadak muncul rekomendasi-rekomendasi dadakan yang mengatakan "Kalau ASII turun ke 5000, ambil saja. Ga usah pake mikir." Atau "Kalau LSIP turun ke 900, isi porto 100% LSIP deh." Atau "Kalau SMGR 9000, bakalan borong sebanyak-banyaknya. Kalau perlu, jual tanah dan rumah, belikan semua ke SMGR." Rekomendasi-rekomendasi itu muncul pada pertengahan tahun 2014 dimana IHSG ambruk -6% dari 5262 ke 4900. Level-level tersebut merupakan level-level support terendah saham-saham tersebut sebelum rebound pada awal tahun 2014 lalu. Jadi memang penilaiannya sangat teknikal sekali. Ini memang bukan cara yang salah dalam menyikapi saham yang turun, tapi tak bisa dibilang benar karena dengan melakukan cara itu, samalah kita seperti pungguk yang merindukan bulan, yang menunggu bulan turun untuk menyapanya.

Jurus pungguk merindukan bulan ini banyak ragamnya. Namun kesemuanya itu punya ciri yang sama, yaitu pertama, menandai support-support ekstrim rendah, dan kedua, berencana all in jika harga sudah menyentuh ataupun konfirm rebound pada support tersebut. Cara ini memiliki banyak kekurangan. Saya akan jabarkan satu per satu.

  • Harga yang menyentuh titik support ekstrim rendah bukan berarti dia tidak bisa turun lagi. Malah jebolnya support terendah itu pun bisa jadi sinyal bahwa harga akan turun lebih parah lagi. Tidak ada larangan untuk membentuk all time low di saham. Untuk mengantisipasi hal ini, analisa yang paling tepat saat harga terkoreksi tajam adalah analisa fundamental, bukan teknikal. Teknikal hanya digunakan ketika mencari tanda-tanda rebound, bukan untuk menandai support ekstrim.
  •  
  • Rencana all in tentunya bukan rencana yang bagus buat seorang investor. Ini seolah-olah hendak mengatakan bahwa resiko sudah nol dan aman memborong saham sebanyak-banyaknya. Padahal resiko tidak mungkin bisa nol. Tidak bisa merencanakan hal seperti itu, meskipun sudah dibekali dengan analisa yang kompeten. Antisipasi harga naik dengan cara memborong saham sebanyak-banyaknya adalah cara cepat menuju kehancuran. Dalam prakteknya, kita tidak pernah mengantisipasi harga naik. Yang kita antisipasi itu harga turun dengan cara membagi titik beli ke beberapa tempat, menghindari average down, dan ikut average up. Jika ini dilakukan dengan disiplin dan terukur, maka dengan sendirinya portofolio terisi penuh 100% dengan resiko yang sangat kecil tentunya.

Jangan terlalu gegabah memprediksikan support ekstrim tanpa menganalisa fundamentalnya terlebih dahulu. Jika penentuan support keliru, maka rencana trading bisa berubah drastis karenanya. Bayangkan kalau kita bersiap-siap borong LSIP di 900, padahal LSIP tidak pernah turun lebih rendah dari 1600, apakah lantas kita masih ngotot menunggu di 900? Apakah pasar harus ikut kemauan kita atau kita yang harus ikut kemauan pasar? Ini bukan DPR yang harus ngotot mempertahankan pendapatnya walaupun sudah jelas-jelas salah. Tidak ada mekanisme voting di pasar saham. Kamu harus menjadi smart money. Smart money bukanlah orang yang selalu mengambil posisi berbeda dari pasar (kontrarian), melainkan orang yang tahu menempatkan uangnya dengan bijak, nyaman, dan aman. Apakah ia kontrarian atau tidak, itu soal belakangan.

Be smart. Be neutral. Be a trader!

Related Post



Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...