IHSG mengikuti pergerakan garis merah seperti yang digambarkan pada grafik minggu lalu. Kalau benar-benar mengikuti gerakan garis merah, maka idealnya pada level segini IHSG akan turun terbatas ke 5379 sebelum melanjutkan kenaikan hingga mencapai target puncak Minor Wave 3 of Intermediate Wave (3) of Primary Wave ((3)) of Cycle Wave V di 5517. Tapi tampaknya ada peluang IHSG akan mengikuti garis hijau, garis yang semula saya sangat skeptis akan diikuti oleh IHSG.
Kenapa saya begitu skeptis terhadap garis hijau sebelumnya? Pada tanggal 04 s/d 13 Februari 2015 lalu terjadi anomali di pasar. Ini ditenggarai karena pasar berkeyakinan bahwa suku bunga BI lebih cenderung naik atau tetap ketimbang turun untuk mengantisipasi dampak neraca perdagangan RI yang masih negatif. Tapi anehnya, investor justru merespon negatif terhadap prediksi kenaikan tersebut. Pada gambar di bawah ini, terlihat terjadi anomali antara IHSG dengan capital flow.
Pada area abu-abu terlihat arus modal turun tajam, tapi IHSG malah bertahan kuat tidak jelas.Tidak cukup sekedar bertahan, IHSG melawan dan bergerak naik dengan gagahnya. Wow! Kuat sekali ini. Anomali baru ketahuan setelah kejadian. Saat terjadi anomali tersebut, saya sendiri pun tidak pernah menduga bahwa itu anomali, apalagi mencari tahu apa penyebabnya. Mestinya memang ketika investor merespon negatif kenaikan suku bunga BI, pelaku pasar sudah harus bisa menebak bahwa suku bunga BI akan turun, tapi sayangnya tak satupun analis yang memprediksikan itu. Dan secara mengejutkan, tanggal 17 Februari 2015 Pemerintah dengan mantap mengumumkan penurunan suku bunga BI. (Baca di sini.) Apa yang terjadi selanjutnya? IHSG makin berbinar-binar dan melanjutkan rallynya, sehingga yang tampak sekarang ini IHSG mulai mengikuti gerakan garis hijau yang semula saya amat sangat meragukannya. Susah ditebak? Ya begitulah. Selamat datang di dunia saham, sob.
Karena skenario yang tertinggal hanya garis hijau, maka garis merah pun saya hapus. Apakah ini saja skenario yang tersisa? Secara EW, iya. Hanya ini yang tersisa selama belum tampak tanda-tanda lain. Ada gap besar menganga di bawah yang siap menjadi target support kalau-kalau IHSG benar-bentar terkoreksi nantinya. Pola koreksi akan berbentuk landai 2-3 minggu, sehingga sangat dimungkinkan untuk bertrading ria jangka pendek. Setelah menilai dinamika pasar selama pemerintahan Jokowi-JK ini, saya mengambil kesimpulan sementara bahwa sekarang ini pasar benar-benar memanjakan trader dan investor. Luar biasa banyaknya kesempatan. Dalam 2 bulan ini porto naik +30%, padahal banyak momentum yang ketinggalan. Jadi walaupun IHSG terlihat bergerak di ruang sempit dan terbatas, kesempatan-kesempatan bagus yang dihasilkannya banyak sekali. Tidak cuma pada saham-saham berkapitalisasi kecil, tapi juga berkapitalisasi besar. Kalau kamu masih merugi dalam 2 bulan terakhir ini, cepatlah review kembali sistem tradingmu. Apakah kesempatan bullish sudah akan habis? Tidak. Kalau hitungan saya tidak meleset, akan muncul rally yang lebih kuat lagi. Dan mungkin saya bukanlah satu-satunya orang yang mengetahui itu. Kita semua sedang menunggu itu. Kapan itu? Mudah-mudahan masih di tahun ini juga. Yang harus kamu lakukan hanya mereview kembali sistemmu agar saat momentum itu tiba, kamu bisa mengenalinya dengan baik. Tak ada yang bisa memberitahukannya, tak pun saya. Masing-masing kita semua akan sibuk mengutak-atik porto nanti.
Grafik FNBS di atas menunjukkan investor asing benar-benar membukukan aksi beli bersih dengan volume yang fantastis sehingga ada kemungkinan aksi ini akan memasuki titik jenuh sementara waktu. Jalan IHSG masih panjang. Kita nikmati saja dulu yang tersaji di pasar. Jangan terlalu banyak berencana. Ikuti saja petunjuknya. Disclaimer on.
Post a Comment