Kalau ditanyakan, mana yang lebih bagus FA atau TA? Untuk menjawabnya saya akan gunakan analogi : mana yang lebih penting : tinta atau pena? Tinta tanpa pena, maka cuma jadi cairan dalam botol yang tak bermanfaat. Pena tanpa tinta, maka cuma jadi benda tak berguna. Maka, FA itu akan menjadi tinta, dan TA itu akan menjadi pena. Tidak bisa dipilih mana yang lebih bagus, karena keduanya itu saling membutuhkan satu sama lain. Ketika tinta tidak ada, maka pena pun akan sia-sia dan harus diganti pensil. Ketika pena tidak ada, maka tinta harus menunggu kuas sebagai pengganti pena. Itulah yang banyak terjadi. Memisahkan peranan FA dan TA itu sama dengan memisahkan tinta dari pena-nya. Akhirnya masing-masing terpaksa harus mencari pengganti. Seorang fundamentalis yang tak menggunakan grafik teknikal pada akhirnya harus berhadapan dengan grafik statistik yang ia susun sendiri. Itulah teknikalnya. Sedangkan seorang teknikalis yang tak menggunakan fundamental pada akhirnya harus menggunakan oscillator dan pola untuk 'memvaluasi' harga, walaupun sifatnya sangat temporer. Itulah fundamentalnya.
Saya sendiri jarang bertemu dengan orang yang menguasai FA yang sangat bagus sekaligus TA yang sangat bagus. Umumnya trader akan dominan ke salah satu saja. Jika FA-nya sangat bagus, maka TA-nya biasa saja. Begitu juga sebaliknya. Ya ini sangat masuk akal, karena memang untuk mempelajari keduanya secara mendalam, maka kita akan dihadapkan pada satu persoalan : soal waktu. Seorang fundamentalis bisa menghabiskan 10-20 tahun untuk menemukan sistem hitungan yang akurat, karena ia membutuhkan waktu lebih lama untuk mereview sistemnya. Paling cepat 3 bulan. Paling lama bisa tahunan. Bagaimana dengan teknikalis? Jika fundamentalis butuh 10-20 tahun, maka teknikalis butuh waktu seumur hidupnya untuk mendalami TA. Lho, kok begitu? Karena ternyata TA itu lebih kompleks dari yang dibayangkan. Coba kita kembali ke baris pertama tulisan ini.
Ketika terjun ke dunia saham pertama kali, mana yang akan kamu pilih : belajar fundamental dulu atau belajar teknikal dulu? Saya pikir jawabanmu akan sama dengan saya : belajar teknikal dulu.
Kenapa memilih teknikal? Karena mudah dan simpel. Atau tepatnya karena TERLIHAT mudah dan simpel. Dan ada banyak trader yang berfikiran sama seperti itu. Dengan kata kunci 'easy' dan 'simple', kita akan coba bandingkan jumlah FA dan TA.
Ini untuk FA yang 'easy' dan 'simple'.
Dan ini untuk TA yang 'easy' dan 'simple'.
Ternyata jumlah yang mengaitkan TA dengan kata kunci 'easy' dan 'simple' ini sebesar 2,7x lipat ketimbang FA. (Saya suka menggunakan tehnik survey ini karena psikologis manusia sering mengulangi kata yang sama berdasarkan terhadap apa yang disukainya. Sama seperti memasukkan kata kunci Jokowi, Prabowo, Jokowi-JK, Prabowo-Hatta, dan lihat siapa yang unggul.)
Kembali ke mudah dan sederhana tadi. Jika mayoritas pelaku pasar memandang bahwa teknikal lebih mudah dipelajari, itu pertanda bahwa teknikal itupun mudah dimanipulasi. Easy to learn, Easy to cheat. Maka dibandingkan dengan FA, maka mempelajari TA itu sebenarnya butuh waktu yang lebih lama ketimbang FA, karena harus menemukan sistem yang benar-benar sulit dimanipulasi dan sulit dicurangi. Sedangkan FA, banyak ratio-ratio yang sudah baku. Selanjutnya tinggal kreativitas dari investor untuk mengolah data-data yang ada. Data dari LK sendiri sudah melalui proses akuntabilitas yang rumit. Memang ada juga akuntan-akuntan nakal yang memanipulasi data LK, tapi siap-siap berhadapan dengan penegak hukum. Semoga bermanfaat.
Post a Comment