Ada perbedaan yang mencolok antara dunia investasi dengan dunia marketing. Perbedaan ini sedemikian mencoloknya sehingga seorang marketer sangat sulit buat pindah menjadi investor saham, dan seorang investor saham pun sangat sulit pindah menjadi marketer. Tidak cuma itu saja, ilmu investasi ini sangat sukar diajarkan pada mereka yang sudah menguasai ilmu marketing secara mendalam. Mereka mungkin memahami konsep-konsep investasi, tapi untuk mengerti secara mendalam itu sangat sulit dilakukan. Karena antara konsep investasi dan konsep marketing itu bertentangan satu sama lain.
Saya coba jabarkan beberapa perbedaan antara investasi dengan marketing.
INVESTASI | MARKETING | |
Tujuan | Membawa dari satu tujuan ke tujuan selanjutnya. Investasi itu merupakan kendaraan yang dengannya kita menuju satu tempat untuk melanjutkan ke perjalanan berikutnya. Prestasi investasi tidak ditentukan oleh siapa yang punya uang paling banyak, melainkan kemampuan menumbuhkan portofolio secara signifikan dan konsisten. | Uang selalu menjadi dasar tujuan awal dan tujuan akhir. |
Konsep dasar | Likuiditas. Apapun dilakukan untuk mempertahankan likuiditas ini. | Menjual. Selanjutnya merupakan pengembangan-pengembangan tehnik agar konsep penjualan ini bisa berjalan lancar dan memuaskan. Menjual dalam pengertian sebenarnya ataupun dalam pengertian lain. Dengan kata lain, orang lain setuju untuk mengambil sesuatu yang kita tawarkan, baik barang maupun jasa. |
Konsep psikologi | Fear and Greedy | Pain and Joyness |
Peranan Psikologi | Untuk memahami karakteristik diri sendiri dan pasar guna menentukan strategi apa yang paling cocok digunakan nantinya. | Sebagai perangkat komunikasi yang handal. Untuk menilai calon konsumen, berempati padanya, mampu menyelami ketakutannya, dan memberikan solusi untuknya. Yang pada akhirnya ia akan mengikuti saran yang kita berikan. |
Musuh terbesar | Ketidaktahuan dan kebodohan; terlalu percaya diri dan sombong. | Rasa takut dan malu. |
Rintangan terbesar | Kejadian yang sewaktu-waktu bisa bikin pasar ambruk seketika, kerugian besar s/d bangkrut. | Calon prospek yang sulit, produk yang kurang terkenal, penguasaan materi yang terlalu sedikit. |
Suasana lingkungan yang disukai | Santai, sunyi, dan damai. | Ramai, kompak, dan penuh semangat. |
Profesi akhir | Investor, Fund Manager | Motivator, Pengusaha |
Seandainya dunia usaha ini dianalogikan ke tubuh manusia, maka saya akan menempatkan investasi itu sebagai jantungnya, bisnis itu sebagai otaknya, marketing itu sebagai tangan dan kakinya, uang itu sebagai darahnya, psikologi itu sebagai nyawanya. Jika investasi tidak ada, maka bisnis akan mati. Jika bisnis tidak ada, maka marketing pun tak ada guna. Segala urusan bisnis di dunia ini pada akhirnya terpusat kepada investasi. Ini sebabnya dunia investasi merupakan tempat perputaran uang terbesar dan tercepat di dunia, sama seperti darah terhadap jantung. Ketika seorang marketer berniat terjun ke dunia investasi, ia harus bisa menghilangkan uang sebagai tujuannya. Karena jika ia tetap memaksakan uang sebagai tujuan investasinya, maka ia akan berakhir pada kekecewaan. Pasar itu tidak bisa dipaksa. Kita tidak punya kekuatan apapun untuk menggerakkan pasar. Ketika harga berbalik arah melawan posisi kita, kita tidak ada pilihan lain selain meminimalisir resiko.
Saya tidak berharap seorang investor akan tampil layaknya seorang marketer yang hebat. Ilmu investasi itu membutuhkan lebih banyak diam ketimbang bicara. Butuh lebih banyak duduk mikir ketimbang bergerak ke sana kemari. Jadi kalau sebuah seminar saham terkesan sangat membosankan, maka sebenarnya itu sangat wajar. Kalau memang si pembicara kebetulan menguasai tehnik-tehnik marketing, ya boleh-boleh saja dan itu akan menjadi kelebihannya. Tapi seperti yang saya katakan tadi, antara ilmu investasi dan ilmu marketing ini bertentangan satu sama lain. Semakin dia pintar ngomong, semakin saya sulit percaya ilmu investasinya. Kalau saya disuruh pilih, saya akan pilih guru saham yang tak pintar ngomong, tapi bisa mengajarkan satu sistem yang handal. Jika mengambil penilaian ini, yang sebenarnya seminar saham itu sangat sulit diselenggarakan. Kalau pun diselenggarakan, maka biasanya seminarnya sangat membosankan. Tapi begitulah adanya. Duduk dan nikmati.
Post a Comment