Position trading adalah posisi trading yang disesuaikan dengan arah breakout harga. Jika upbreakout, maka posisinya beli. Jika downbreakout, maka posisinya adalah jual. Metode yang paling populer di model ini adalah Darvas Box. Maka position trader merupakan penganut setia dari Breakout Trading System (BTS).
Dari pengalaman melakoni metode ini, saya bisa katakan sangat sulit membedakan apakah sebuah breakout merupakan True Breakout atau False Breakout. Satu-satunya clue yang diberikan pasar adalah breakout. Itu saja. Dan dalam banyak kasus, saya justru menderita kerugian yang parah karena keliru mengidentifikasi breakout. Apakah breakout + volume besar berarti harga akan berlanjut sesuai arahnya? Belum tentu. Banyak juga yang jebakan.
Dulu BTS ini merupakan sistem favorit para trader. Tapi entah kenapa sekarang ini sistem ini justru jadi sistem paling banyak bikin trader nyangkut. Bisa dikatakan sinyal-sinyal yang dihasilkan oleh BTS ini tergolong ketinggalan. Kalau sinyal naik, bisa jadi sudah ketinggian. Kalau sinyal turun, bisa jadi sudah kerendahan.
Maka biasanya buat mengantisipasi kesalahan BTS, position trader biasanya membekali dirinya dengan analisa fundamental. Jadi saat saham yang diincer itu memberikan sinyal breakout, maka kita bisa cukup yakin bahwa sinyal tersebut valid. Apakah selesai masalah? Tidak juga. Tergantung seberapa piawai kamu menganalisa secara fundamental. Tapi saya bisa katakan, di antara beragam metode trading, metode BTS inilah yang paling mudah dan paling sederhana buat diterapkan. Kunci bermain dengan BTS ini adalah harus tahu titik stop lossnya sebagai antisipasi kalau-kalau sinyalnya gagal.
Post a Comment